Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kualitas udara di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang buruk hingga ke pemukiman penduduk, utamanya pencemaran debu yang terkandung di atas ambang baku mutu.
"Kita harus mengakui, kualitas udara di daerah kita makin memburuk, bahkan saat berada di rumah pun terancam bahaya terkena penyakit Ispa," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi, Jumat.
Menurut dia, pencemaran udara yang harus diwaspadai masyarakat daerahnya adalah kandungan debu yang halus melebihi baku mutu sebesar 230 ppm.
"Menurut analisa kita kandungan debu di udara saat ini mencapai 500 ppm, ini hingga ke pemukiman ," paparnya.
Dari itu pesannya, masyarakat harus berhati-hati, bahkan kalau bisa harus menggunakan masker setiap saat, meski berada di rumah, apalagi kalau di luar rumah misalnya di jalan.
"Kalau saat kita di jalan raya itu, tidak hanya debu, tapi juga asap motor yang juga cukup tinggi pencemarannya," beber Hamdi.
Bahkan saat ini bisa diliat, tutur dia, di setiap tempat kesehatan utamanya di poskesmas penyakit tertinggi yang diidap warga Banjarmasin ini adalah penyakit terganggunya saluran pernapasan, atau Ispa.
Pihaknya pun, beber Hamdi, terus melakukan pemantauan, dengan intensif melakukan pengukuran kualitas udara di sejumlah titik, tidak hanya di jalan raya, tapi juga daerah pemukiman warga.
"Maklum, daerah kita ini padat aktivitas utamanya arus lalulintas kendaraan yang tak putus-putus, hingga asap dan debu cukup pekat bertebaran di udara," ujarnya.
Dijelaskan Hamdi, pengukuran kualitas udara yang dilakukan pihaknya ada beberapa parameter, yakni, kadar oksigen, karbondioksida, dan debu.
"Tapi kalau dilihat dari debunya jelas kualitas udara di Banjarmasin buruk," ujarnya, seraya mengungkapkan sudah melakukan pengukuran di tempat industri, jalan, dan perumahan.