Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memastikan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sudah nol sejak Juli 2022.
Karena, kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi di Banjarbaru, Senin, Kalsel sudah siap untuk menjadi zona putih PMK.
"Kan ini status zona merah, untuk menuju zona hijau sudah tidak ada, ini langkah kita untuk langsung ke zona putih," ujarnya.
Menurut dia, penularan PMK sudah tidak ditemukan lagi sejak Juli 2023, di mana untuk terus menjaga kondisi ini terus berlanjut, penanganan serius pun dilakukan dari provinsi hingga kabupaten/kota.
Sebagaimana pada Senin hari ini, Pemprov Kalsel melakukan rapat koordinasi untuk meningkatkan penanggulangan dan pengendalian penyakit PMK dan evaluasi penanganan di kabupaten/kota.
Menurut dia, hasil evaluasi saat ini, penanganan PMK sudah berjalan sangat baik, sehingga tidak ada lagi ditemukan kasusnya sejak Juli 2022.
"Tapi yang menetap daerah kita sudah status zona putih itu kan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, bukan kita," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Kalimantan Selatan masuk dari 19 provinsi di Indonesia yang masuk zona merah penularan PMK yang awal ditemukan kasusnya di Jawa Timur sekitar Mei 2022.
Sebab, sebanyak 500 ekor lebih hewan ternak, khususnya sapi di Kalimantan Selatan sempat tertular PMK, bahkan sempat ada beberapa sapi yang mati.
Pemprov Kalsel pun membentuk Satgas Penanganan PMK untuk keseriusan menangani penyakit itu, hingga pada Juli 2022, di mana pelaksanaan vaksinasi bagi hewan ternak dilakukan, PMK pun dapat dikendalikan.