Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan, Endri mengungkapkan, investasi yang sudah masuk di provinsi Kalsel mencapai Rp10,5 triliun pada 2022.
Dikatakan dia di Kota Banjarmasin, Kamis, besaran investasi yang sudah masuk tersebut persentasenya diangka 90 persen mencapai target provinsi.
Menurut dia, ada dua target untuk investasi di provinsi ini, yakni, target dari pemerintah pusat sebesar Rp14 triliun dan target provinsi sebesar Rp11,8 triliun.
"Inikan baru perhitungan di triwulan ketiga atau September 2022, kita optimis target investasi bisa tercapai hingga akhir tahun, khususnya untuk target provinsi," ujar Endri.
Dia menyampaikan, sektor investasi yang masuk di provinsi ini masih didominasi pada sektor pertambangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa.
Endri menyatakan, untuk investasi sektor pariwisata juga mulai tumbuh, namun belum cukup signifikan.
"Kita yakin investasi di bidang pariwisata akan terus naik, sebab pembangunan sektor pariwisata juga sangat serius dilakukan pimpinan kita," paparnya.
Endri menyatakan, salah satu yang mempengaruhi investasi masih karena pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
Termasuk juga, kata dia, karena ekonomi global juga masih belum pulih.
"Belum terkait perang antara Rusia dengan Ukraina, ini juga ada pengaruhnya," tutur Endri.
Upaya untuk meningkatkan minat investasi di Kalsel kedepannya, kata dia, Pemprov Kalsel terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, yakni, semacam master plan investasi di daerah.
"Nanti ada dokumennya, ini yang kita ajukan ke investor," paparnya.