Banjarmasin (ANTARA) - Seorang tokoh masyarakat Banjar, Haji Amanul Yakin (HAY) menyebutkan malalah pelestarian bahasa Banjar harus dibicarakan dalam kongres budaya banjar yang dijadwalkan 13 desember 2023 ini.
Pernyataan HAY tersebut saat berbincang dengan Antara Biro Kalsel di rekretariat panitia kongres budaya Banjar, kebun FKH jalan brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin, Rabu.
Menurut HAY yang dikenal sebagai mantan kepala perwakilan Kalsel Jakarta ini, pelestarian baha Banjar itu penting, karena jika bahasa Banjar ounah bisa jadi budaya Banjar juga akan hilang.
Sebaliknya jika bahasa Banjar lestari maka budaya Banjar yang lain pun ikut lestari, terutama seni budaya tradisional yang mengandalkan bahasa lokal sebagai dialognya.
Oleh karena itu masalah budaya bahasa Banjar ini harus dimunculkan dalam setiap pertemuan orang orang Banjar. Terutama di kongres budaya Banjar yang akan menghadirkan perwakilan organisasi kerukunan bubuhan Banjar (KBB).
KBB ini ada hampir di seluruh daerah di tanah air. Termasuk di Singapura. Malaysia. Brunei Darussalam
HAY yang juga dikenal sebagai mantan kepala biro humas pemprov Kalsel dan kepala dinas pariwisata ini juga menyarankan semua hotel dan restauran di wilayah Kalsel menyajikan musik dengan lagu lagu Banjar.
Kaya itu jua di bandara atau pelabuhan laut di terminal harus menyajikan musik dengan lagu lagu Banjar.
Bahasa Banjar ini perlu dilestarikan karena sangan kaya dengan kosa kata.
Sinonim tersenyum saja sudah ada beberapa kota kata. Seperti takurihing, lihum, marimut, takujihing dan lainnya
Untuk terjerembeb saja banyak sinonimnya ada tajungkang, tajarungkup, tajungkalak, tapulanting, tadaruduk, dan lain lain.
Bahkan untuk isitilah waluh saja ada 23 peribahasa yang menggunakan kata waluh. Seperti diwayuhi, waluh batuup, waluh bajatang, habang kaya waluh dan lain lain, demikian HAY.
HAY : kelestarian bahasa Banjar harus dibahas dikongres
Rabu, 30 November 2022 19:50 WIB