Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase (DSAD) Kota Banjarmasin Ir Muryanta menyatakan, pihaknya tidak masalah wisata siring Sungai Martapura digarap investor.
"Tidak masalah, siring sungai itu dikembangkan sarana pariwisatanya oleh pihak ketiga, asal jangan merusak," ujarnya di balaikota Banjarmasin, Jumat.
Menurut dia, setelah selesai pihaknya menjadi penanggungjawab membangun siring sungai itu, kini pengelolaannya diserahkan ke dinas pariwisata, hingga tidak ada sangkut pautnya lagi dengan pihaknya terkait pengembangan pariwisata di sana.
"Jadi kalau ada rencana Pemkot ingin mengembangkan sarana kepariwisataan di sana diberikan kepihak swasta, silahkan saja," tuturnya.
Dia pun menganggapnya hal itu bagus, karena akan menambah daya tarik kepariwisataan di sana, sebab sejauh ini sudah menjadi salah satu ikon kepariwisataan di ibu kota provinsi ini.
"Katanya akan ada sarana kereta gantung, bagus itu, biar wisatawan bisa melihat keindahan dan keunikan kota kita ini dari atas, menurut saya itu tidak akan merusak bangunan siring juga," ujarnya.
Muryanta menyatakan, saat ini pemerintah kota dibantu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat telah dapat menyelesaikan pembangunan siring sungai Martapura sepanjang 2,5 kilometer lebih.
Siring yang sudah dibangun sejak 2008 tersebut seperti sepanjang siring di Jalan Piare Tendean, siring eks SMP6, siring Jalan Sudirman, siring RE Martadinata, RK Ilir, dan Sungai Baru yang akan diselesaikan pula tahun ini.
Menurut Muryanta, pembangunan siring yang ada di Jalan Pire Tendean dan Jalan Sudirman sudah memberikan bukti bahwa penanganan sungai memberikan kenyamanan dan keindahan.
Bahkan lokasi siring yang dilengkapi dengan dermaga kapal klotok, taman kota,lampu hias, menara pandang, dan toilet tersebut kini sudah menjadi objek wisata warga kota sesuai yang diiingikan semula.
"Apalagi saat ini sudah ada pasar terapung dan patung bekantan raksasa dengan atraksi sembur airnya, sangat menambah daya tarik wisata daerah kita," paparnya.