Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan melaksanakan pasar murah, dimulai di Kabupaten Kotabaru yang merupakan sampel pencatatan inflasi oleh Badan Pusat Statistik.
"Menyikapi kondisi sekarang pak Gubernur Kalsel meminta untuk segera melakukan langkah-langkah strategis untuk melakukan antisipasi dampak kenaikan BBM, antara lain dengan melaksanakan pasar murah," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani, Jum'at.
Pelaksanaan pasar murah di Kotabaru pada 8 September tersebut, ditempatkan di sekitaran Pasar Kemakmuran, menjual berbagai macam komoditi.
"Terutama barang yang menjadi pendorong inflasi atau mengalami kemahalan di daerah ini, seperti telur ayam ras, daging ayam, beras, gas LPG 3 kg, ikan, bawang merah, cabai serta barang kebutuhan lainnya yaitu minyak goreng, gula putih, bawang putih, teh dan lain-lain," ujarnya.
Sebagai gambaran, dari data Pangan Nasional per 9 September, harga jual komoditas tersebut di Kotabaru dibandingkan Banjarmasin, misalnya; telur ayam ras Rp35 ribu/kg lebih tinggi Rp5.250, daging ayam Rp50 ribu lebih tinggi Rp8.500, bawang merah Rp37.500 lebih tinggi Rp5.000.
Pasar murah ini seterusnya dilaksanakan hingga Desember 2022. Kata dia, akan tersebar di 13 kabupaten kota di Kalsel.
"Sebanyak 34 titik," ujarnya.
Sebagai langkah reduksi dampak kenaikan BBM kepada masyarakat, kata dia, pihaknya menghimbau seluruh pemerintah daerah untuk turut melaksanakan pasar murah yang didukung APBD masing-masing.
"Guna membantu meringankan beban masyarakat dan pengendalian inflasi daerah," ujarnya