Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani memperkirakan harga kebutuhan pokok di daerah nya akan meningkat karena terdampak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Beberapa hari ke depan seiring dengan habisnya stok modal lama harga bahan pokok maupun barang lainnya diprediksi akan mengalami kenaikan," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.
Kondisi tersebut terjadi, kata dia, akibat penyesuaian terhadap harga modal pembelian barang baru sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari kenaikan harga BBM.
"Kenaikan harganya itu mempengaruhi tingginya biaya transportasi, produksi dan biaya lainnya," ujarnya.
Imbas dari semua itu, kata dia, akan membebankan masyarakat umum selaku konsumen yang akan membeli suatu barang dengan harga yang lebih tinggi.
"Memang di Banjarmasin sejak 2 September hingga hari ini terjadi kenaikan harga berbagai jenis cabai, tapi kenaikan tersebut lebih disebabkan terganggunya jalur distribusi akibat cuaca yang buruk," ujarnya.
Di kabupaten dan kota di Kalsel, kata dia, saat ini sudah mulai menunjukkan adanya kenaikan harga untuk beberapa bahan pokok. Hal itu, lanjutnya, mungkin disebabkan naiknya biaya angkutan, karena kebanyakan daerah tersebut dipasok dari Banjarmasin.
"Tentunya masyarakat miskin ataupun mereka yang tidak mampu sangat merasakan bertambah beratnya biaya hidup sehari-hari," ujarnya.
Menyikapi kondisi demikian, Pemerintah Provinsi Kalsel akan segera melaksanakan pasar murah rencananya digelar mulai 8 September hingga Desember 2022 tersebar di 13 kabupaten kota.
"(Jumlahnya) sebanyak 34 titik," ujarnya.
Sementara ini, per 6 September tadi, pihaknya melakukan pemantauan di tiga pasar besar di Banjarmasin dan harga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"Mungkin karena barang yg mereka jual masih stok modal lama dan disebabkan Banjarmasin sebagai daerah yang posisi sebagai pusat distribusi," ujarnya.
Berikut harga rata-rata pangan nasional di Kalsel per 7 September; daging sapi kualitas 1 Rp137.600/kg (naik Rp280), cabai rawit besar Rp67 ribu/kg (naik Rp1400), cabai merah keriting Rp73.650/kg (naik Rp1800), bawang putih sedang Rp28.100/kg (turun Rp500).
Selanjutnya, minyak goreng curah Rp14.400 (turun Rp300), minyak goreng bermerk 1 Rp22.600 (turun Rp250), daging ayam Rp42.650 (stabil tinggi), harga telur ayam ras Rp31.600 (stabil tinggi) hingga gula pasir lokal Rp14.450 (harga tetap).