Banjarmasin (ANTARA) - Seorang haji Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang tertinggal karena dalam perawatan sakit di Arab Saudi akhirnya pulang.
Arpani Muhammad Kasim (63) hingga kepulangan kelompok terbang terakhir haji Embarkasi Banjarmasin ke tanah air pada 2 Agustus 2022, harus terus menjalani perawatan intensif di rumah sakit Arab Saudi karena sakit jantung.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan Dr H Muhammad Tambrin di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan haji asal Kota Banjarmasin itu dipulangkan pada Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 22.05 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Dijadwalkan pada hari ini Kamis sekitar pukul 12.00 WIB sampai di tanah air," paparnya.
Informasi tersebut didapat Kanwil Kemenag Kalsel dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri di Jakarta perihal kepulangan satu pasien jamaah haji pasca operasional haji tahun 1443/2022.
"Kepulangan haji kita ini bersama pendamping dan teknis urusan haji KJRI Jeddah," ucap Tambrin.
Tentunya ini menjadi kabar yang menggembirakan, pihaknya pun menginformasikan juga kepada keluarganya, namun semua tetap menunggu arahan selanjutnya dari Kemenag pusat.
"Sebab beliau dipulangkan dalam kondisi masih berbaring juga, artinya bisa mengikuti perawatan lebih lanjut di tanah air," ujarnya.
"Apakah di Jakarta atau di sini (Kalsel), diliat kondisi nanti," ujar Tambrin.
"Kita doakan beliau terus kuat, sehat kembali hingga berkumpul lagi dengan keluarganya," ucap Tambrin.
Sebagaimana diketahui, pada musim haji tahun 2022 Embarkasi Banjarmasin memberangkatkan sebanyak 2.510 anggota jamaah haji yang berasal dari Provinsi Kalsel dan Kalteng.
Hingga kepulangan ke tanah air, tiga jamaah haji Kalsel dinyatakan meninggal dunia, yakni Samsinah binti Usman Hasbulah usia 50 tahun dari Kloter 1 asal Balangan saat dalam penerbangan ke Madinah.
Kemudian Sugiansyah Basuki M. Yamin berusia 50 tahun dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) pada Kloter 3 wafat di Madinah.
Terakhir Mislina Muhammad Saberani pada usia 44 tahun berasal dari Kabupaten Tapin dari Kloter 3 wafat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah saat fase Armuzna.