Masyarakat Kotabaru Kalimantan Selatan diimbau agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, menyusul jumlah pasien penyakit muntah berak di rumah sakit umum daerah Kotabaru mulai meningkat.
Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru, dr Sudarsono Kyai Demak di Kotabaru, Selasa mengatakan, akhir-akhir ini jumlah pasien penyakit muntah berak (muntaber) meningkat.
"Pasien yang datang hampir merata dari daerah-daerah di Kotabaru," ujar Sudarsono, tanpa menyebutkan kenaikan jumlah pasien muntaber dengan detail.
Menurut dia, meningkatnya jumlah pasien muntah dan berak diduga adanya perubahan iklim (pancaroba) dan pola makan masyarakat yang cenderung berubah drastis.
Dokter spesialis anak rumah sakit umum daerah Kotabaru IGN Twi Adnyana menambahkan, ruang rawat inap anak beberapa hari terakhir penuh pasien yang terjangkit muntaber.
"Tidak ada lagi ruang yang kosong, semuanya terisi pasien anak yang terjangkit muntaber," katanya.
Ia meminta kepada para orangtua untuk berhati-hati dalam memberikan makanan dan minuman kepada "buah hatinya".
"Lebih baik menggunakan air yang dimasak dengan panas yang cukup, dari pada menggunakan air isi ulang tanpa dimasak," imbuhnya.
Meski telah menggunakan air isi ulang yang diproses melalui penyaringan, para orangtua diimbau tetap merebus air sebelum diminum dengan panas kisaran 100 derajat celsius./C
Menurut dia, munculnya penyakit muntaber karena adanya virus.
Hal itu karena adanya salah pola makan, makanan yang tidak dimasak atau yang berlebih-lebihan dalam memberikan bumbu atau yang lainnya.
"Sudah tiga hari anak kami diinfus karena muntah dan berak," kata Nurhayati orangtua dari Nabiel (1) salah satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru./C/B
Hati-Hati Muntaber
Kamis, 11 Agustus 2011 7:03 WIB