Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud menyatakan, serangan hama atau virus Tungro di pertanian padi wilayahnya masih dapat dikendalikan.
"Ada sebagian lahan pertanian padi di wilayah kita diserang Tungro, kita lakukan pengobatan secara kontinyu bisa terkendali," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.
Menurut Makhmud, serangan hama Tungro untungnya tidak sampai begitu luas menyerang pertanian padi di Kota Banjarmasin, dengan gerakan cepat menanganinya, sebagian besar bisa tumbuh kembali.
Sebagaimana diketahui, hama Tungro menyerang batang dan daun padi hingga membuat pertumbuhannya terganggu bahkan menjadi tanaman padi kerdil.
"Kita lakukan penyemprotan dan lain sebagainya untuk menangani hama Tungro ini, bisa tumbuh lagi dengan baik," ujar Makhmud.
Menurut dia, dengan gerak cepat petugas penyuluh pertanian di kotanya, hingga bisa menyelamatkan lahan pertanian padi lainnya dari penularan Tungro ini.
Memang, ujar dia, lahan pertanian padi di Kota Banjarmasin tidak begitu luas lagi, tertinggal sekitar 2.000 hektare lagi.
"Makanya kita jaga betul dan beri perhatian kepada para petani agar tahun ini jangan sampai gagal panen," ucapnya.
Dia mengakui masalah lain dari hama Tungro pada lahan pertanian padi terus genangan air.
"Karena cuaca hujan yang masih tinggi, juga sering terjadi air pasang laut," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, lahan pertanian di Provinsi Kalsel, khususnya di daerah Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut sebagai tiga daerah paling luas lahan pertanian padi mengalami serangan Tungro, hingga banyak yang terancam gagal panen.
Dinas Pertanian dan Holtikultura Kalsel mendata lebih 1.600 hektare lahan padi di provinsi ini diserang Tungro, hingga menjadi kerdil.