Pelaihari (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tanah Laut Rudi Ismanto mengatakan, bangsa Indonesia saat ini sangat rawan terhadap pengaruh masalah kebangsaan seperti radikalisme, terorisme, intoleransi dan sebagainya, sehingga perlu kerjasama semua pihak untuk menanamkan wawasan kebangsaan, ideologi, serta nilai-nilai luhur Pancasila di tengah kehidupan masyarakat.
"Jika hanya Bakesbangpol Tanah Laut bergerak sendirian, kami rasa banyak kendala, seperti anggaran, tenaga maupun waktu. Makanya, kami mengundang peserta sekalian dengan harapan mampu menjadi perpanjangan tangan dalam menyampaikan hasil penyuluhan hari ini ke lingkungan sekitar, terutama generasi muda," harapnya pada penyuluhan wawasan kebangsaan di Aula Bakesbangpol Tanah Laut, Kamis (07/07/2022).
Rudi menambahkan, permasalahan yang ada dapat membuat karakter bangsa terancam dan mengalami keruntuhan.
"Kita harus kembali membangun karakter bangsa melalui dua hal, yaitu karakter moral dan karakter kinerja," ungkapnya pada penyuluhan yang dihadiri 50 peserta dari beragam lapisan masyarakat, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, remaja masjid hingga pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), .
Dengan moral, jelas dia, masyarakat dapat menumbuhkan jiwa religi, kejujuran, tanggungjawab dan kedisplinan.
"Dengan kinerja, masyakarat mampu memiliki sifat kerja keras, rajin dan berjiwa sosial," terangnya.
Salah seorang peserta yang juga sebagai Ketua Pokja 1 Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Laut Lilis Khadijah mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting baginya, terlebih bagi organisasi seperti PKK.
Apalagi dalam 10 program pokok PKK, papar wanita ini, pada pokja 1 memiliki tugas mengelola program penghayatan dan pengamalan Pancasila dan program gotong royong.
"Selepas ini, ketika ada kegiatan dari Pokja 1, kita akan melakukan kerja sama dengan Bakesbangpol sebagai narasumber untuk memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan dan penguatan Pancasila, bahkan mungkin hingga ke PKK tingkat desa," ucap Lilis yang juga seorang psikolog itu.
Salah satu tokoh agama Katolik, Suwarlam, juga merespon kegiatan tersebut dengan positif. Dia mengaku, kegiatan tersebut dapat mempererat tali silaturahim masyarakat, agama hingga NKRI.
"Mungkin, banyak yang sudah lupa tentang Pancasila. Semoga seluruh peserta dapat kembali menghayati sila-sila Pancasila, karena ini adalah pemersatu bangsa Indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bakesbangpol Tanah Laut menghadirkan dua narasumber agar menunjang jalannya kegiatan, yaitu Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tanah Laut Dian Rifia Jaya, menyampaikan materi tentang Makna, Fungsi dan Penerapan Pancasila serta Kemajemukan dan Bhinneka Tunggal Ika.
Narasumber lainnya Sekretaris Jendral Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Laut Rusli Al Khairi dengan materi Perspektif Sejarah dan Penerapan UUD 1945 serta NKRI dari Pandangan Agama.