Barabai (ANTARA) - Alam lingkungan kawasan Nateh, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, sangat ideal bagi wisatawan yang suka berpetualangan ke hutan, gunung, gua, dan alam lingkungan, lantaran wilayah ini hampir semua potensi petualangan tersebut tersedia.
Wartawan Antara Biro Kalsel sendiri yang melakukan perjalanan ke Nateh, Sabtu sempat memasuki lorong lorong kawasan wisata Nateh, yang bukan lokasi wisata yang dijual penduduk setempat seperti Sungai Batang Alai.
Antara Kalsel bersama pecinta lingkungan Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin justru mengunjungi suatu kawasan yang tak lazim dikunjungi wisatawan ke ke kawasan tersebut, yakni lorong lorong di bawah pegunungan kart yang berair dan bergua-gua kecil, lembah, dan penuh dengan aneka tanaman setempat.
Bahkan petualangan ke lorong lorong tersebut, sempat dikhawatirkan karena diduga kawasan yang dijelajahi terdapat banyak bintang, seperti ular dan lainnya, tetapi setelah beberapa jam menjelajah ternyata aman-aman saja.
Seperti sungai kecil yang berada di bawah gunung batu persis di belakang rumah penduduk Desa Nateh, rombongan FKH Banjarmasin dengan menggunakan kamera sempat merekam banyak penomena alam yang eksotis, seperti bebatuan yang ada stalattit dan stalakmit, tanaman ajkat yang bergelantungan, serta vegetasi lainnya.
Menyusuri sungai kecil yang berlorong lorong sekitar itu memang terkesan anker karena agak gelap dan rimbun oleh pepohonan yang terkesan lokasi itu merupakan habitatnya ular sanca (sawa).
Tetapi anggota FKH sempat bermain dan mandi di lorong lorong gelap, bahkan bergelantungan di akaar akar pohon atau tanaman yang merambat, dan aman-aman saja hingga asyik.
Oleh sebab itu pihak FKH menyarankan pengelola wisata Nateh jangan terpaku mengelola sungai yang berair deras sekedar untuk mandi mandi saja, atau arung jeram cobalah lihat potensi alam yang eksotis seperti lorong lorong bawah bukit bukit kast itu.
Buatkan tempat selfie di kawasan yang eksotis tersebut, atau buatkan jembatan jembatan kecil, agar wisatawan bisa melihat keindahan dan ke khasan lorong lorong bawah bukit kast tersebut.
Bahkan kalau perlu dikasih lampu penerangan listrik di lorong lorong tersebut, tentu jika itu dilakukan akan menambah ke indahan kawasan bukit bukit kast yang termasuk wilayah geopark Meratus tersebut.