Marabahan (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala (Kadisdik Batola) Sumarji mengapresiasi kreativitas para calon guru penggerak (CGP) menerapkan proses belajar daring dengan bimbingan fasilitator Melia dan Resty dari P4TK IPA Bandung.
Sedangkan luring dari pendampingan individu dan lokakarya, menurut dia, dari pengajar praktik dengan program meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan selama sembilan bulan.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) yang telah melaksanakan program ini,” tutur Kadisdik Batola mewakili Bupati Batola Hj Noormiliyani AS membuka Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, Sabtu (14/5/2022).
Dia mengatakan, guru penggerak pada dasarnya dibentuk untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar.
Karena guru penggerak, jelas dia, sangat berperan dalam menggerakan seluruh ekosistem pendidikan guna mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik.
Dia mengharapkan, adanya perubahan mindset pengelola pendidikan di berbagai tingkatan dalam memperbaiki tata kelola pendidikan dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
“Kepada seluruh pengajar harus mempersiapkan diri ke arah perubahan menuju peningkatan kualitas agar pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik lebih berkualitas dalam upaya menciptakan generasi yang berkarakter, mandiri dan berdaya saing tinggi yang selalu siap mengikuti perubahan dan perkembangan,” katanya.
Dia juga mengajak para pendidik dan tenaga kependidikan untuk senantiasa mempedomani kode etik guru dan selalu meningkatkan komitmen dengan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik.
“Mari kita perkuat sinergitas antara guru, orangtua, dan masyarakat sebagai Tri Pusat Pendidikan sehingga anak-anak kita tumbuh sehat jasmani dan rohani yang dapat belajar dengan sebaik-baiknya,” ajaknya.
Kegiatan berlangsung di Aula Mufakat Setdakab Batola ini diikuti 11 Calon Guru Penggerak (satu TK, enam SD, dua SMP, dan dua SMA), lima orang pengajar praktek (tiga orang yang mendampingi dari Batola dan dua orang yang mendampingi di Banjarbaru).
Dalam kesempatan lokakarya para calon guru penggerak (CGP) menyajikan aksi nyata selama mengikuti pendidikan terhadap program-program telah dilakukan, termasuk dampak serta program selanjutnya yang akan diterapkan.