Marabahan (ANTARA) - Kepala Dinas Barito Kuala
(Kadinkes Batola) Azizah Sri Widari mengatakan, Gerakan Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gema Darling) sangat mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) dalam penanganan stunting.
Hingga saat ini, sebutnya, angka stunting di Batola jauh menurun dari data tahun 2021 berkat langkah-langkah intervensi di bawah arahan Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
“Kemenkes menargetkan 2024 angka stunting nasional 14 persen, sedangkan Batola sendiri sudah 12,6 persen pada tahun 2021, sehingga pada prinsipnya sudah di bawah target,” ujarnya, pada acara Gerakan Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gema Darling), di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Senin (25/07/2022).
Menurunnya angka stunting itu tidak terlepas dari langkah-langkah intervensi dilakukan melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Interfensi sensitif sendiri, jelas dia, dilakukan bekerjasama dengan dinas-dinas terkait melalui berbagai program seperti bedah kampung terintegrasi.
Sedangkan intervensi spesifik, terang Azizah, dilakukan melalui bidang kesehatan yang mengena langsung kepada sasaran, yaitu remaja, ibu hamil dan anak balita.
Interfensi itu sendiri, papar dia, diantaranya melalui program permata bunda, Bulin Tertawa, Si Kuda Peni (Kuatkan Dampingi Pengantin Sejak Dini), juga ada posyandu remaja.
“Termasuk gerakan yang hari ini kita laksanakan yaitu Gema Darling menjadi program yang sangat baik dengan mempersiapkan dari hulu,” jelas Azizah.
Sementara, Bupati Batola Hj Noormiliyani menyambut baik gerakan tersebut dan berharap dapat dilaksanakan secara bertahap di seluruh SLTP dan SLTA di Batola.
Untuk kegiatan yang telah berjalan di puskesmas berupa Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), pembentukan Posyandu Remaja (Posrem) di desa, sambung dia, dapat memberikan solusi dalam peningkatan kualitas hidup dari tahap anak.
Pada pembukaan, bupati bersama pihak Universitas Airlangga Surabaya menandatangi kesepakatan bersama kerjasama pemberian kapsul multi mikronutrient pada remaja, calon pengantin,dan ibu hamil.
“Saya harap melalui kerjasama ini bisa menghasilkan solusi dalam percepatan penurunan stunting,” harap bupati.
Acara pembukaan tersebut dihadiri Kadisdik H Sumarji, Disdukcapil Kalsel, Dinkes Kalsel, para camat, para kepala puskesmas dan perwakilan siswa SLTP/SLTA tersebut digagas Sekretaris Dinkes Batola Alfitri sebagai salah satu Aksi Perubahan Diklatpimnya.