Barabai (ANTARA) - Sebagian warga desa di wilayah Pegunungan Meratus, khususnya di Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, belum bisa menikmati listrik dan melakukan pemasangan karena biayanya yang mahal, juga ekonomi masih sulit.
"Mata pencaharian masih sulit serta biaya pemasangan yang mahal menjadi kendala kami belum bisa menikmati listrik," kata warga Kampung Papagaran, Desa Patikalain RT 6, Anto, Kamis (14/4).
Meskipun di desa tersebut telah diresmikan selesainya terbangun jaringan listrik oleh Bupati HST Aulia Oktafiandi bersama jajaran PT PLN (persero) pada Senin (11/4), faktanya baru 50 persen warga yang menikmati dan tak ada bantuan dari pemerintah untuk biaya pemasangan serta diduga lahan pemasangan tiang-tiang listrik tersebut masih bermasalah dan bersengketa yang belum selesai.
Untuk pemasangan kWh agar bisa menikmati fasilitas itu, menurut Anto, dirinya harus menyediakan uang Rp1,9 juta untuk listrik 450 watt dan Rp 2,2 juta untuk 900 watt.
Warga setempat lainnya, Lani menambahkan, saat ini masih musim tanam dan belum panen. Jadi kondisi masyarakat sebagian masih susah. "Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja masih susah, kami cuma menyadap karet dengan penghasilan tak menentu," katanya.
Dia bersama warga lainnya sebenarnya juga ingin merasakan fasilitas listrik. Walau demikian, pihaknya masih bertahan dengan menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) bantuan pada masa pemerintahan Bupati H Abdul Latif yang sebagian telah rusak.
"Untuk saat ini kira-kira baru sekitar 50 persen warga yang memasang listrik PLN, walaupun tiangnya sudah ada. Rata-rata warga saat ini ekonomi memang benar-benar masih sulit," katanya.
Ia berharap, pemerintah setidaknya dapat membantu biaya pemasangan listrik.
Desa Patikalain memiliki sebanyak 179 kepala keluarga dan dihuni 692 jiwa yang terbagi dalam enam rukun tetangga (RT) di wilayah Pegunungan Meratus Kecamatan Hantakan.
Sebelumnya, Bupati HST meresmikan jaringan listrik tersebut di Desa Patikalain hingga Papagaran bertempat di SDN 2 Haruyan Dayak, Senin (11/4) yang ditandai dengan pengetikan KWH oleh Bupati H Aulia Oktafiandi, didampingi Manager UP2K PLN (Persero) Provinsi Kalsel dan Barabai.
Bupati HST menyampaikan peresmian pembangunan jaringan listrik tersebut diharapkan menjadi momen yang berharga dan selalu diingat oleh masyarakat di Desa Patikalain. "Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas layanan dan kinerja PLN, kami berharap proses penyediaan instalasi listrik di daerah-daerah terpencil lainnya tidak mengalami masalah atau kendala," katanya.
Di samping itu, dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Forkopimcam, serta masyarakat atas kerja sama yang baik, koordinasi dan gotong royong, sehingga pembangunan jaringan listrik di desa ini dapat terlaksana.
Sementara Manager UP2K PLN (Persero) Provinsi Kalsel Saifudin menyampaikan, jaringan listrik desa yang diresmikan ini menghubungkan dari jaringan yang ada di luar desa sampai ke Desa Patikalain hingga ke Desa Papagaran.
Bentangan jaringan itu dengan panjang sekitar 11 km untuk jaringan tegangan menengah, kemudian jaringan tegangan rendahnya kurang lebih sekitar 3 km dengan 3 travo yang tersebar mulai dari Patikalain sampai Papagaran.
"Mudah-mudahan ke depan dengan adanya listrik ini tentunya kami berharap bisa membantu meningkatkan roda perekonomian yang ada di Desa Patikalain dan kami berharap masyarakat agar ikut menjaga aset tersebut, karena tanpa partisipasi masyarakat, keberadaan jaringan listrik desa ini tidak akan terwujud," tutupnya.
Baca juga: PLN pasang jaringan listrik di wilayah pegunungan Meratus
Baca juga: Pertamina tambah pasokan solar di HST
Baca juga: HST to develop Banjarese stories through animated cartoon
Ekonomi masih sulit, sebagian warga Patikalain belum bisa pasang listrik
Kamis, 14 April 2022 21:39 WIB