Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Petani di beberapa desa binaan perusahaan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Plant Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, masih tetap memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meski selama kemarau mereka tidak bercocok tanam.
"Kami sangat bersyukur meski lahan pertanian kami kering dan pecah-pecah tidak dapat diolah, kami masih bisa mendapatkan penghasilan dari usaha Bonzai, buah dari pelatihan yang diberikan Indocement," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sidomulyo, Kecamatan Kelumpang Hulu, Muhsin di Kotabaru, Jumat.
Sementara itu, akibat kemarau panjang, petani di desanya hanya bisa memperoleh air untuk keperluan minum, memasak, mandi dan mencuci, sementara lahan pertaniannya dibiarkan kosong tidak diolah.
Meski tidak mengolah lahan pertanian, para petani binaan Indocement masih tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, karena memiliki ketrampilan lain, seperti, membuat bonzai, beternak kambing dan unggas.
Sebagai komitmen perusahaan terhadap pembinaan masyarakat di sekitar perusahaan, Indocement memberikan beberapa macam pelatihan secara periodik kepada kelompok tani, kelompok masyarakat dan yang lainnya.
Bukan hanya pelatihan, Indocement juga memberikan bantuan permodalan sekaligus pengetahuan untuk mengelola keuangan hasil usahanya agar bisa dikembangkan lebih baik dan lebih besar lagi.
Tujuan dari pelatihan tersebut adalah, agar masyarakat di 10 desa binaanya mampu mandiri dalam meningkatkan kesejahteraanya, dengan tidak mengandalkan pada satu sektor saja yakni sektor pertanian.
Namun mereka dibekali pelatihan dan keterampilan untuk bercocok tanam moderen, beternak, keterampilan tangan atau handicraft, usaha mikro kecil menengah yang lainnya.
Program tersebut diwujudkan melalui lima pilar program yang dikemas dalam Corporate Social Responsibility (CSR), sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan.
Kepala Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement Plant Tarjun, I Wayan Kedep Sudhiarta mengemukakan, pihaknya secara rutin melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program CSR, terutama bantuan yang disalurkan kepada masyarakat desa-desa binaan.
"Seperti, pemantauan terhadap program pertanian di desa-desa binaan apalagi keadaan musim kemarau panjang ini, petani kesulitan untuk bercocok tanam," terang dia.
Kepala Desa Sidomulyo, Suroso menyampaikan, pihaknya sangat apresiasi program CSR Indocement kepada masyarakatnya, bantuannya sungguh terasa apalagi di musim sulit seperti kekeringan akibat kemarau panjang ini.
Menurut Kepala Departement CSR Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki menjelaskan, perusahaan melalui program-program CSR selalu mencoba memahami kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa binaannya.
"Khususnya terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang telah mendapat pelatihan-pelatihan, agar tetap berproduktif walaupun terkendala musim kemarau seperti saat ini," ujarnya.
Petani Binaan Indocement Tetap Berpenghasilan Meski Kemarau
Sabtu, 14 November 2015 8:51 WIB
Kami sangat bersyukur meski lahan pertanian kami kering dan pecah-pecah tidak dapat diolah