Banjarmasin (ANTARA) - Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (PTN-KTI) mengusulkan beasiswa khusus bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di wilayah perbatasan untuk membantu biaya sekolah hingga perkuliahan.
"Selain beasiswa, anak-anak perbatasan NKRI ini juga didorong bisa masuk PTN dengan akses khusus termasuk para santri pondok pesantren," kata Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Sutarto Hadi selaku Dewan Pembina Konsorsium PTN-KTI di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, masyarakat di perbatasan negara berada di garis depan sehingga selayaknya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah termasuk sektor pendidikan.
Dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), Sutarto meyakini wilayah perbatasan bisa lebih cepat maju dan berkembang berbekal potensi putra-putri daerah setempat yang tinggi pendidikannya.
Diakui dia pula, secara geografis PTN-KTI memiliki peluang besar dalam berbagai sektor mengingat kawasan timur Indonesia banyak yang berbatasan secara langsung dengan negara lain.
Namun begitu, minimnya infrastruktur di kawasan timur Indonesia juga menjadi salah satu faktor penghambat yang menurutnya perlu lebih cepat ditingkatkan pembangunannya.
Sebelumnya delegasi ULM sebagai PTN tertua dan terbaik di Kalimantan yang berlokasi kampus di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan turut hadir dalam rapat kerja Konsorsium PTN-KTI di Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Utara.
Dalam pertemuan itu terkumpul setidaknya lima usulan selain program beasiswa. Empat poin lainnya yaitu penguatan dan penyesuaian status kepangkatan dan karier dosen transisi P3K di PTN baru.
Kemudian peningkatan status PTN satuan kerja menuju badan layanan umum (BLU) atau BLU ke PTN-Badan Hukum (BH). Selanjutnya strategi pelaksaanaan Program MBKM di PTN-KTI serta penelitian bersama antar dosen PTN-KTI untuk masalah ilmiah khusus kawasan.