"Saat ini debit air di sumber air baku Bajuin semakin menurun, bahkan apabila dalam waktu tidak ada hujan kondisinya semakin parah," ujar Direktur PDAM Tanah Laut Eko Sugiharto, di Pelaihari, Selasa.
Menurut dia, upaya yang pihaknya lakukan saat ini adalah, menggali jalur-jalur sungai agar bisa mengalir ke intake air baku.
Diutarakannya, apabila penggalian jalur-jalur sungai tersebut tidak dapat digunakan sebagai air baku, maka pihaknya mencari sumber air baku alternatif.
Hal serupa juga dialami sumber air baku Sungai Tabonio, jelas dia, tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kekeringan.
Namun demikian, jelas dia, PDAM Tanah Laut memiliki du sumur bor di Parit dan Angsau, sementara sumur bor di Bramban sudah tidak bisa digunakan lagi.
Lebih lanjut dia mengemukakan, apabila masyarakat memerlukan air bisa memesan ke PDAM Tanah Laut melalui mobil tangki, sebab pelayanan melalui saluran pipa sudah tidak bisa diharapkan lagi.
Kemudian, ucap dia, kemarau panjang tahun 2015 sangat parah dibandingkan kemarau tahun 2014 lalu, hal itu sangat berdampak pada ketersediaan air baku PDAM Tanah Laut.
Sebelumnya, anggota DPRD Tanah Laut Ihsanudin mengatakan, PDAM Tanah Laut perlu menambah sumber air baku baru, sehingga pelayanan air bersih saat musim kemarau dapat melayani pelanggan dengan baik.
Menurut dia, ada beberapa sumber air di beberapa kecamatan di daerah itu bisa dijadikan sumber air baku baru bagi PDAM Tanah Laut.