Barabai (ANTARA) - Harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional seperti Pasar Keramat dan Pasar Murakata di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel masih di atas Rp14 ribu per liternya.
Kepala Bidang (Kabid) Perdangan Dinas Perdangan Kabupaten HST, Johansyah pada Kamis (27/1) menyebutkan, di Kabupaten HST memang tidak ada ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Hanya ada mini market, kios dan pasar tradisional, jadi agak lambat untuk penyesuaian harga karena rantainya panjang dari distributor hingga kios.
"Namun Kebijakan Kemendagri yang menetapkan harga minyak goreng satu harga Rp14 Ribu per liter tetap kita sosialisasikan kepada para penjual dan para distributor," katanya.
Hasil sidak tematik di lapangan diterangkannya memang masih ditemukan harga minyak goreng yang per liternya lebih dari Rp14 ribu dan lebih banyak kisaran Rp20 ribu.
"Alasan para penjual karena masih menghabiskan stok terdahulu dan rantainya dari distributor sampai ke penjual juga cukup panjang, jadi kami memaklumi itu," katanya.
Guna memenuhi permintaan akan minyak goreng murah itu, Pihaknya bekerjasama distributor lokal sejak Desember 2021 hingga Januari 2022 ini telah menggelar bazar UMKM dan operasi pasar sebanyak 14 kali yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten HST.
"Lebih dari 10 Ribu liter minyak goreng dengan harga Rp14 Ribu yang terjual pada operasi pasar itu. Tidak hanya minyak goreng, kami juga menyediakan sembako lainnya termasuk LPG yang harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran," katanya.
Ke depan ditambahkannya, Dinas Perdagangan akan terus melaksanakan operasi pasar terutama mendekati hari-hari besar keagamaan seperti bulan ramadhan, idul fitri hingga idul adha.
Baca juga: Bupati minta pintu gerbang perbatasan HSS-HST dirawat dan dirapikan lagi
Baca juga: Enam Desa di Kecamatan Haruyan kembali banjir
Baca juga: Buku berjudul 'Anda Ingin Menjadi Kepala Daerah' dapat jadi referensi sebelum terjun ke politik