Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Kalsel atau "Banknya Urang Banua" Hana Wijaya optimistis modal inti minimum (MIM) Rp3 triliun tercapai akhir Tahun 2024.
"Ya optimistis lah. Insya Allah MIM Banknya Urang Banua tercapai," katanya menjawab Antara Kalsel, usai rapat bersama Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD provinsi setempat di Banjarmasin, Kamis (16/12) siang.
"Kan hasil 'up date' (pemutakhiran data) terakhir ini cuma tinggal Rp1 triliun lagi terpenuhi ketentuan MIM asalkan minimal 60 persen dari deviden pemegang saham tidak mengambil," ujar Hana yang belum sebulan menjadi Dirut Bank Kalsel.
Ketika rapat dengan Komisi II yang juga membidangi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut, laki-laki yang pengalaman pada PT Bank Jateng itu memaparkan strategi untuk mencapai target MIM bagi Banknya Urang Banua hingga akhir 2024.
Strategi tersebut antara lain melakukan pendekatan dengan pemegang saham Bank Kalsel agar menambah penyertaan modal secara bertahap.
Selain itu, terus berupaya meningkatkan atau penyempurnaan kinerja agar lebih banyak lagi nasabah yang bertransaksi menggunakan PT Bank Kalsel, dan pada gilirannya akan mendapatkan laba sebanyak mungkin, jelasnya.
"Kita juga berharap agar pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota mengimbau kontraktor yang mengerjakan proyek pemerintah daerah setempat menggunakan Bank Kalsel sebagai partner," demikian Hana Wijaya.
Sementara Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel H Agus Dian Nur berjanji menindaklanjuti pertanyaan anggota Komisi II H Haryanto SE untuk membicarakan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi setempat.
Pada rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi II Imam Suprastowo tersebut, Haryanto mempertanyakan, mengapa dalam Rencana Pembangunan Jaka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2021 - 2026 tidak ada memuat/item terkait pencapaian target MIM Banknya Urang Banua tersebut.
Menurut mantan auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tersebut, item terkait pencapaian target MIM Bank Kalsel itu perlu termuat dal RPJMD provinsi setempat Tahun 2021 - 2026.
"Pasalnya kalau terjadi 'politik domino' sehingga pemuatan item terkait pencapaian target MIM itu penting dalam RPJMD Kalsel 2021 - 2026," demikian Haryanto.