Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi keolahragaan, Wahyudi Rahman perjuangkan dana Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Kalsel Tahun 2022.
"Saya akan memperjuangkan dana Porprov XI yang minim," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu melalui WA-nya, Sabtu (11/12) sore.
"Tentunya perjuangan itu melalui mekanisme legislatif," lanjut laki-laki bergelar sarjana ekonomi dan magister manajemen (SE & MM) kelahiran Rantau (117 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota Tapin tersebut.
Ia mengaku, informasi minim atau cuma Rp2,5 miliar dana Porprov XI dari pemerintah provinsi (Pemprov) setempat mengusik pemikirannya.
"Kalau dibandingkan dengan alokasi dana hibah untuk Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong, sungguh jauh sekali. Saat itu dana hibah Rp10 miliar. Nah, yang ini cuma Rp 2,5 miliar," katanya.
Ia berkeyakinan, para anggota DPRD Kalsel lain pun bakal kaget mengetahui jumlah dana hibah untuk Porprov XI yang pelaksanaannya di "Bumi Perjuangan Antaludin" HSS.
Oleh karenanya wakil rakyat kelahiran Tahun 1981 itu bertekad memelopori teman-teman di legislatif untuk memperjuangkan agar Pemprov menambah dana Porprov XI tersebut.
Pasalnya, menurut wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu, dana Porprov XI tak sampai separonya dari Porprov sebelumnya.
Padahal, untuk menggelar event olahraga bergengsi tingkat provinsi ini perlu dana yang mencukupi. Agar para insan olahraga di Banua bersemangat, termotivasi, dan bersaing untuk prestasi, sehingga bisa berkompetisi di kancah nasional.
Ia akan mengusulkan kepada Komisi IV DPRD Kalsel untuk mengagendakan persoalan yang akhir-akhir ini mencuat dan menjadi sorotan publik.
"Jangan sampai, dengan minimalnya dana hibah untuk dunia olahraga, akan memunculkan opini jelek di masyarakat. Komitmen untuk memajukan olahraga dan melahirkan atlet-atlet andal, hanya setengah hati," ujarnya.
"Prestasi olahraga Kalsel di tingkat nasional, dari tahun ke tahun terus merosot. Terakhir saat ajang PON XX di Papua Oktober lalu Kalsel tak menunjukkan prestasi membanggakan," demikian Wahyudi Rahman.