Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pameran alat utama sistem persenjataan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang digelar Korem 101/Ant memperlihatkan robot penjinak bahan peledak dari Detasemen Zeni Temur 8 Gawi Manuntung.
"Robot ini canggih dan harganya terbilang mahal hingga mencapai Rp4 miliar," kata penjaga stan pameran Praka Henal Hafidin di Banjarmasin, Sabtu.
Ia mengatakan sistem kerja robot penjinak bahan peledak itu diatur melalui jarak jauh dari sebuah alat monitor yang bisa menggerakannya ke sana kemari di mana tempat target bom berada.
Robot itu juga dilengkapi kamera depan, belakang dan atas selain itu juga dilengkapi pengapit untuk mengambil keberadaan bom tersebut dan membawanya ke daerah aman untuk diledakkan.
Selain itu jarak tempuh untuk robot penjinak bahan peledak atau dengan nama lain Piap Grye itu bisa mencapai jarak tempuh 900 meter.
Terus dikatakannya, robot ini dirancang kuat dan tidak akan rusak dan pecah apabila terkena ledakan bom yang memiliki daya ledak tinngi.
"Walau sedang mengapit bom dan setelah itu bom meledak maka alat itu tidak akan apa-apa tetap baik dan berfungsi," tutur pria berbadan tegap itu.
Henal juga mengatakan, robot penjinak bahan peledak itu buatan Amerika. Dan setiap berjalan menggunakan roda rantai seperti layaknya tank.
Bukan itu saja dalam pameran Alutsista itu semua satuan TNI memperlihatkan senjata-senjata yang dimiliki seperti senjata laras panjang M-16, Sten, pelontar bom, serta mobil lapis baja seperti mobil APR buatan terbaru Pindad.
Terlihat banyak sekali masyarakat yang berkunjung ke pameran itu mulai orang tua hingga anak-anak, kebanyakan mereka berfoto dengan senjata, mobil serta para TNI yang berpakain loreng bersenjatakan lengkap, serta ada TNI yang menggunakan seragam Sniper.
Untuk diketahui pameran Alutsista itu digelar dalam rangka HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia, yang dilaksanakan mulai tanggal 10-12 September 2015 di halaman Gedung Sultan Suriansyah Jalan Hasan Basri Kawasan Kayu Tangi Banjarmasin Utara.