Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin optimistis sektor pariwisata banyak mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
"Pasalnya objek wisata Kalsel yang tersebar pada 13 kabupaten/kota cukup potensial sebagai sumber pendapatan daerah," ujarnya di Banjarmasin, Jumat (3/12).
Sebagai contoh Kalsel dengan luas lebih kurang 3,7 juta hektare (ha) juga memiliki banyak keindahan alam yang mempesona, baik berupa panorama pegunungan maupun wisata bahari/pantai.
Begitu pula Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dengan mayoritas Muslim memiliki wisata religi seperti ziarah makam Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Haji Ijai yang juga disebut Guru Sakumpul.
Selain itu, makam Syakh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datuk Kulampayan dengan karya Kitab Sabilal Muhtadin yang menjadi rujukan ilmu fikih terkenal hingga ke negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Hanya saja sektor pariwisata kita belum terkelola secara lebih maksimal," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.
Oleh karena itu, mantan anggota DPRD "Bumi Bersujud" Tanbu itu, berharap, dalam Rencana Pembangunan Jaka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2021 - 2026 agar sektor pariwisata juga mendapatkan perhatian lebih dari sebelumnya.
"Untuk itu pula, ke depan melalui RPJMD Kalsel di bawah kepemimpinan Gubernur H Sahbirin Noor harus bisa menyusun roadmap dan infrastruktur yang bagus guna menunjang pembangunan kepariwisataan," ujarnya.
"Jadi tidak hanya sekedar promosi saja, artinya dari turun bandara harus kemana menginapnya dan lainnya yang kesemua itu harus diatur dengan baik," lanjutnya.
Ia menunjuk salah satu contoh Mandalika Kabupaten Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kalau di Mandalika sana sudah diatur dan pariwisata dikelola pihak ketiga. Jadi mereka hanya menyewa saja," demikian Bang Dhin.