Barabai, Kalsel (ANTARA) - Banjir di Kecamatan Hantakan kawasan Pegunungan Meratus mulai turun, tetapi di hilirnya seperti wilayah Kecamatan Batu Benawa dan Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) harus waspada.
Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang berada di Desa Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa, Ahad (28/11) melaporkan, bagian hilir Kali Benawa hingga Barabai air banjir masih menaik dan arus tetap deras.
Keadaan air Kali Benawa yang cukup dalam hanya sekitar dua jam sudah meluber ke daratan dengan ketinggian di atas lulut orang dewasa, dan pewarta Antara pun tidak bisa berjalan cepat di jalan karena arus yang deras.
Menurut warga masyarakat Aluan Mati, Muhran (62), banjir kali ini lebih dari 20 hari lalu (8/11) sehingga makin memperparah dua jembatan gantung di desa tersebut akibat terjangan air bah.
Pasalnya air "baah" (bah) ersebut bukan saja arusnya yang deras sekali, tetapi selain tumpukan-tunpukan sampah, juga membawa hanyut serumpun bambu sehingga keadaan seperti Jembatan Gantung Thamrin Aluan Mati yang kena terjangan banjir Januari lalu tambah parah.
"Namun dibandingkan dengan bencana banjir Januari lalu, keadaan banjir kali ini kurang. Kalau banjir Januari lalu air baahnya sampai masuk rumah, tapi alhamdulilah banjir kali ini hanya sampai 'pelatar' (teras rumah)," ujar pensiunan PNS/guru agama itu.
"Tetapi kami tetap menaikan barang-barang yang kemungkinan berisiko banjir ke bagian atas dari keadaan banjir Januari lalu itu," demikian Muhran.
Warga masyarakat berharap hujan segera reda, terutama di daerah hulu atau kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan sumber bencana banjir. Karena hujan tetap berlangsung mereka khawatir air baah bukan .menurun, tetapi bisa sebaliknya naik kembali.