Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Masyarakat yang tinggal di kawasan terpencil diminta waspada mengkonsumsi air sumur bor karena kemungkinan mengandung bakteri ecoli penyebab diare.
Pejabat Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Masbudianto di Amuntai Senin mengatakan hasil uji kualitas air sumur bor menemukan kandungan ecoli.
"Hasil Uji Kualitas air sumur bor oleh BBTKL PPM pada sejumlah sampel sumur bor hampir disemua wilayah HSU ditemukan sejumlah sampel air sumur mengandung ecoli," Ujar Masbudianto.
Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) Kalimantan Selatan pada 2014 melakukan pengujian sampel air sumur bor dari Program Pansimas dan uji depot air minum di Kabupaten HSU.
Meski kadar ecoli yang ditemukan masih dalam batas yang wajar, kata Masbudianto namun bila air sumur dikonsumsi langsung tanpa dimasak atau kurang matang saat memasaknya bisa menyebabkan sakit perut bahkan diare.
Ia mengatakan, kasus diare saat ini cukup tinggi di Kabupaten HSU dengan jumlah pasien di Bulan Juli 2015 sebanyak 546 pasien yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas, satu pasien meninggal dunia.
Badan Pelestarian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten HSU secara rutin juga melakukan uji bahan baku air Sungai Balangan, namun uji yang dilakukan labulaturium BPLH tidak mencakup Bakteribiologi.
Kepala BPLH HSU Hermani Johan mengatakan uji bahan baku air sungai yang dilakukan pihaknya hanya mencakup enam parameter seperti PH air, kandungan mangan, temperatur COD, Aminoak dan nitrit.
Sementara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih memegang data 2010 hasil uji BBTKL PPM.
"Hasil uji tersebut memperlihatkan kandungan ecoli air Sungai Balangan dan Hilir Negara Alabio masih tinggi," kata Staf Labulaturium PDAM Era Retnaningsih.
Kandungan ecoli pada air Sungai Balangan mencapai 22000 MPN/ 100 ml sampel dan air Sungai Hilir Negara 4600 MPN/ 100 ml sampel. Padahal standarnya 1000 MPN/ 100 ml sampel.
Meski demikian, kata Era air bersih yang dialirkan PDAM kerumah pelangan sudah hilang kandungan ecoli sehingga aman dikonsumsi.
"Tapi bukan berarti air PDAM boleh dikonsumsi tanpa dimasak karena dalam proses pengaliran saat di pipa bisa saja terkontaminasi bakteri lagi," katanya/ Eddy Abdillah