Rantau (ANTARA) - Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan mulai mengosongkan flood storage atau penyimpanan banjir, hal itu menanggapi intruksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada 205 bendungan di Indonesia untuk bersiap menghadapi badai La Nina.
"Arahan kementrian PUPR termasuk di bendungan Tapin, untuk menghadapi badai La Nina sebagai langkah antisipasi banjir di akhir dan awal tahun," ujar Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) Bendungan Tapin Amir Rahman, Senin.
Pengurangan tampungan air di bendungan dilakukan secara bertahap, sampai hari ini masih proses pengosongan bendungan.
"Update status bendungan Tapin per 1 November pukul 08.00 WITA elevasi muka air 132.02 meter , curah hujan nol, volume waduk saat ini 24.251.400 meter kubik. Volume cadangan ada 31.128.600 meter kubik, total tampungan di bendungan 56,77 juta meter kubik," jelasnya.
Prediksi BMKG bahwa pola hujan pada akhir 2021 dan awal 2022 dipengaruhi oleh La Nina. Menyusul itu, Kementerian PUPR melakukan langkah strategis untuk menghadapi dampak badai itu, salah satunya pengosongan bendungan.
"Kita melaksanakan standar operasional prosedur siaga bencana. Pertama sebanyak 205 bendungan dengan volume tampung sebesar 4,7 miliar meter kubik, mengosongkan tampungan dengan membuka seluruh pintu pengeluaran, contohnya di Bendungan Bilibili, Bendungan Batu Tegi, dan Bendungan Jatiluhur," ujar Basuki saat rapat Koordinasi Nasional Antisipasi La Nina secara daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BPBD Tapin tetap mitigasi banjir meskipun adanya bendungan Tapin
Baca juga: Ratusan orang terjun ke sungai Tapin untuk mitigasi banjir
Baca juga: Mitigasi banjir di sungai Raya Belanti Tapin perlu kerja sama dengan Pemkab Banjar
Baca juga: Cerita bendungan Tapin dan keputusan masyarakat dayak menuju modernisasi
Hadapi badai La Nina 205 bendungan di Indonesia dikosongkan termasuk di Tapin Kalsel
Senin, 1 November 2021 15:15 WIB