Kotabaru (ANTARA) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyiapkan anggaran APBD 2022 untuk membayar iuran untuk 1.500 lembar Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai pengganti surat keterangan tidak mampu (SKTM).
"Kita menyiapkan sekitar 1.500 kartu yang akan masuk ke dalam data Kartu Indonesia Sehat, jalurnya melalui Dinas Sosial untuk didata ke Dinas Kesehatan Kotabaru," kata Ketua DPRD Kotabaru, Sairi Mukhlis, di Kotabaru, Rabu.
Melalui program tersebut, upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di "Bumi Saijaan" Kotabaru akan terwujud.
Saat ini surat keterangan tidak mampu yang biasa dipakai untuk berobat bagi keluarga miskin dibatasi, dan berpindah kepada penerima bantuan iuran Kartu Indonesia Sehat yang bersumber dari APBN dan APBD.
Terlebih hingga saat ini pandemi COVID-19 di Kotabaru masih belum berlalu.
Baca juga: DPRD meminta perusahaan terlibat percepat vaksinasi 50 persen
Hal itu membuat semuanya mengalami kesulitan untuk kembali bangkit, tidak terkecuali masalah kesehatan bagi masyarakat yang ekonominya masih lemah.
Ketua DPRD Kotabaru menambahkan, pada APBD 2022 Kotabaru menyiapkan anggaran sekitar Rp164,754 miliar atau 12,87 persen dari total belanja daerah, diluar gaji.
"Meski dalam undang-undang disyaratkan hanya 10 persen, dan kita sudah mengalokasikan 12,87 persen itu sebenarnya masih belum cukup," jelasnya.
Mengingat luas wilayah dan kondisi geografis Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari kepulauan itu alokasi dana kesehatan sebesar itu masih banyak masyarakat belum mendapatkan layanan kesehatan secara maksmimal.
Baca juga: Bupati Kotabaru Tandatangani kesepakatan dengan Dirjen Perbendaharaan.
"Saya sering menyaksikan masih banyak masyarakat belum mendapatkan layanan kesehatan, salah satunya disebabkan geografis yang membatasi, ada wilayah wilayah yang mungkin tidak ada tempat pelayanan kesehatahn seperti Puskesmas, sehingga mereka dengan kondisi lemah tidak mampu ke kota untuk berobat," terang dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kkesehatan Kabupaten Kotabaru Suprapti Tri Astuti, belum berhasil dikonfirmasi terkait pengalihan SKTM ke kartu indonesia sehat .