Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi berpendapat, swasta sudah seharusnya membantu mempercepat "herd immunity" (imunitas/kekebalan) agar terhindar dari COVID-19.
Pendapat Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu melalui WA-nya, Senin (25/10) sesudah mengunjungi "Sentra Vaksinasi Adaro" (Adaro sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan).
Mengakhiri resesnya yang dijadwalkan 17 - 24 Oktober 2021, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong itu menyempatkan diri mengunjungi Sentra Vaksinasi COVID-19 Adaro, Senin (25/10).
Sentra vaksinasi tersebut di Kecamatan Haruai dan Kecamatan Upau, Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sedangkan kegiatan vaksinasi yang dilaksanalan perusahaan pertambangan batu bara "generasi pertama" di Kalsel itu untuk tahap pertama program tersebut menargetkan lima belas ribu warga di sekitar daerah operasionalnya tervaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Bahkan jika antusiasme warga masyarakat tinggi, rencananya akan ada vaksinasi tahap dua yang menyasar lima belas ribu warga lainnya lagi," ungkapnya.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu mengapresiasi langkah Adaro yang dia nilai akan membantu mempercepat tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity).
"Mudah-mudahan kegiatan vaksinasi COVID-19 Kalsel bisa mencapai 80 persen jumlah populasi tervaksin sebelum Desember 2021. Karena di bulan Desember biasanya akan kembali terjadi mobilisasi besar-besaran terkait liburan panjang Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
"Saya berharap langkah Adaro diikuti dunia usaha lainnya, dan pemerintah provinsi (Pemprov) serta pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) di Kalsel dapat mendorong kontribusi pihak swasta," lanjutnya.
Menurut laki-laki kelahiran "kota minyak" Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Tabalong Tahun 1976 itu, swasta sudah seharusnya membantu percepat herd immunity, bisa melalui program "Corporatie Social Rensponsbility (CSR)-nya.
"Saat ini kita tidak hanya bisa berharap pada program vaksinasi pemerintah saja, namun diperlukan kolaborasi, termasuk dengan swasta untuk percepatan herd immunity itu," tambahnya.
Ia berpendapat, percepatan herd immunity akan berdampak pula pada percepatan pemulihan sektor-sektor terdampak, termasuk pendidikan dan ekonomi.
Untuk menarik minat warga, di Sentra Vaksinasi Adaro bahkan tersedia doorprize bagi warga yang ikut serta dalam program. Bahkan ada hadiah utama berupa 10 paket umrah, demikian Firman Yusi.