Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan H Nurul Fajar Desira mengharapkan, UNESCO segera mengakui keberadaan "Geopark Meratus" sebagai warisan dunia, baik dalam konteks pendidikan maupun kebudayaan.
Harapan yang mengatasnamakan pemerintah provinsi (Pemprov) setempat itu ketika rapat unsur pimpinan DPRD Kalsel bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat yang dipimpin Ketua Dewan Dr (HC) H Supian HK SH MH di Banjarmasin, Rabu (13/10) siang.
Menurut dia, kalau United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Dunia sudah mengakui keberadaan Geopark Meratus, berarti satu lagi kekayaan alam Kalsel yang tiada ternilai.
Alumnus pendidikan luar negeri yang menyandang gelar CES itu berharap pula Geopark Meratus menjadi objek wisata handal bagi "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel yang bernilai ekonomi dengan daya jual tinggi.
Pasalnya Geopark Meratus tidak cuma kaya dengan sumber daya alam (SDA) serta pemandangannya, tetapi menyimpan budaya alami masa lalu dan terkini yang dapat menjadi daya tarik wisatawan nusantara' dan mancanegara.
"Karena ke depan Kalsel juga akan lebih mengembangkan pembangunan kepariwisataan dalam konteks menumbuhkembangkan ekonomi daerah atau ekonomi kerakyatan," demikian Fajar Desira.
Ia menyampaikan harapan tersebut saat menjelaskan rancangan awal Rencana Pembangunan Jaka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2021 - 2026 di hadapan sejumlah pimpinan DPRD provinsi setempat.