Batulicin (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memastikan kebutuhan bahan pokok atau stok pangan diseluruh distributo yang ada di "Bumi Bersujud" cukup hingga dua bulan kedepan atau hingga ahir 2021.
"Kami setiap dua pekan sekali terus melakukan monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok yang ada di gudang distributr maupun di seluruh pasar modern dan tradisional," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanah Bumbu H. Deny Haryanto didampingi Kabid Perdagangan H. Ahmad Heriansyah di Batulicin Rabu.
Dia mengatakan, bahan poko yang menjadi perhatian untuk terus dilakukan monitoring salah satunya adalah gula, tepung, beras, minyak goreng, telur.
Bahan pokok tersebut sangat vital sehingga kami memastikan agar tidak terjadi adanya penimbunan yang berpotensi terjadi kelangkaan menjelang ahir tahun dan pergantian tahun.
Meski demikian, dari hasil monitoring ada beberapa komoditi kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga namun tidak signifikan atau masih tergolong wajar.
Diantaranya yaitu, cabe merah keriting naik Rp10.000 menjadi Rp40.000/kg, Cabe rawit jenis taji naik sebesar Rp5.000 menjadi Rp.35.000/kg.
Berbeda dengan harga cabe rawit merah justru mengalami penuruna harga sekitar Rp20.000 menjadi Rp40.000/kg.
Menurutnya, tidak meratanya kenaikan harga dan penurunan harga dikarenakan ada beberapa stok jabe di distributor mulai berkurang dan ada juga sebagian stok cabe mulai berdatangan dari petani lokal.
Namun, dengan kondisi seperti ini satgas ketahanan pangan terus melakukan himbauan kepada meraka agar tetap menjaga stabilitas kebutuhan pangan di daerah dengan tidak melakukan penimbunan atau menaikkan harga yang tidak sewajarnya.
"Semoga kondisi stok dan harga tetap stabil, walaupun sudah memasuki bulan maulid sebagai salah satu Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," kata H. Deny.