Banjarmasin (ANTARA) - Kementerian Perhubungan Repulik Indonesia melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Kalimantan Selatan melakukan normalisasi kendaraan angkutan barang yang over dimension over loading (odol).
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiadi di Banjarmasin Kamis mengatakan, normaliasi angkutan tersebut sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas sekaligus mengantisipasi kerusakan jalan akibat kendaraan kelebihan muatan.
Normalisasi angkutan tersebut, juga menandai diresmikannya operasional Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB Kintap) dan pembukaan kegiatan pekan keselamatan jalan tahun 2021 di Terminal Gambut Barakat kilometer 17 Kabupaten Banjar.
Menurut Budi, program normalisasi kendaraan angkutan tersebut, juga dalam rangka mewujudkan program zero odol 2023.
Mengawali program normalisasi kendaraan angkutan tersebut, Dirjen Hubdat yang diikuti pejabat lainnya, secara simbolis melakukan normalisasi kendaraan angkutan odol dengan cara memotong bak truk yang melanggar ketentuan standar.
"Ada delapan truk yang kita lakukan normalisasi hari ini," katanya.
Menurut Budi, angkutan odol di Kalsel jumlahnya cukup banyak, dan ke depan seluruh angkutan tersebut akan dinormalisasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
"Populasi kendaraan truk di Kalsel menurut saya cukup banyak yang tidak sesuai dengan regulasi, biasanya truk tersebut untuk angkutan batu bara dan sawit," katanya.
Bukan hanya di Kalsel, odol juga menjadi salah satu penyebab tingginya kecelakaan lalu lintas di Indonesia, termasuk di jalan tol juga penyebab kerusakan jalan.
"Kita lihat di sekitar Kalsel saja, banyak jalan yang rusak berlubang, salah satunya disebabkan karena angkutan yang kelebihan muatan," katanya.
Dia berharap, ke depan petugas lapangan harus tegas melakukan penindakan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Selatan Rusdiansyah mengatakan, selain di Kintap, dharapkan juga dibangun UPPKB di Kabupaten Tabalong, untuk menjaring odol dari arah Tabalong dan luar provinsi seperti dari Kalimantan Timur.
"Melalui berbagai fasilitas yang telah dibangun, target 2023 bebas odol diharapkan bisa direalisasikan," katanya.
Kepala BPTD Wilayah XV Kalsel Zulmardi ATD MM mengatakan, dalam rangka peringatan hari Perhubungan pada 17 September, banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan, diantaranya adalah vaksinasi.
Selain itu, juga dilakukan pembersihan rambu lalu lintas kerja sama dengan komunitas sepeda.
Kemenhub normalisasi angkutan odol di Kalsel
Kamis, 7 Oktober 2021 20:49 WIB