Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 20 seniman Madihin Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengiluti program Belajar Bersama Maestro (BBM) Madihin yang difasilitasi Kementerian Pendidikkan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) RI.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq di Banjarmasin, Selasa, program BBM Kemendikbud-Ristek tersebut dilaksanakan di Rumah Anno 1925, Kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin Tengah, selama tujuh hari.
Menurut dia, kegiatan yang difasilitasi Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud-Ristek bekerjasama dengan instansinya untuk kelancaran acara tersebut secara tatap muka.
Menurut dia, pada saat kegiatan ini hadir koordinator kegiatan BBM Kemendikbud-Ristek Dewa Ayu Oka Sulasmi selaku Koordinator kegiatan BBM dan Arie Batubara yang merupakan Panel ahli kegiatan BBM.
Kegiatan tersebut diisi oleh pemateri seorang maestro yang profesional dalam kesenian sastea tradisi khas Banjar tersebut, yakni Ahmad Sya'rani didampingi oleh Budi Zakia Sani sebagai asisten maestro.
Dinyatakan Ikhsan, kegiatan BBM dapat menjadi sarana untuk meningkatkan khazanah kesenian lokal Kota Banjarmasin dan juga menjadi media dalam melestarikan kesenian sastra lisan tersebut.
"Jadi kami atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin menyampaikan ucapan dan apresiasi sebesar besarnya kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, khususnya direktorat Jendral Kebudayaan yang menunjuk Banjarmasin sebagai tempat pelaksanaan belajar bersama maestro," katanya.
Ikhsan mengungkapkan, pada saat yang bersamaan Banjarmasin juga dipilih untuk melaksanakan Festival Jalur Rempah Nusantara.
"Memang hampir bersamaan jadi yang kalau hari ini belajar bersama maestro selama beberapa hari mulai dari hari ini, nah kalau Festival Rempah Nusantara itu tanggal 9 September selama 1 hari," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud-Ristek, Judi Wahjudin berharap usai kegiatan BBM tersebut para peserta bisa membuat sebuah produk atau karya seni yang siap disajikan.
"Pemberdayaan maestro di daerah untuk memberikan ilmu kepada seniman muda potensial daerah menjadi fokus utama dalam belajar maestro tahun ini. Semoga kedepannya program belajar bersama maestro dapat menjangkau lebih banyak lagi bidang seni budaya untuk mempopulerkan dan melestarikan budaya asli Indonesia," ujarnya.
Kemudian Koordinator BBM, Dewa Ayu Oka Sulasmi menyebutkan, pada mulanya pihaknya ingin menggelar BBM selama 15 hari, namun karena kondisi pandemi COVID-19 yang masih melanda Kota Banjarmasin, alhasil dipangkaslah menjadi tujuh hari.
"Mau kita laksanakan melalui daring kayanya kurang efektif, makanya kita ambil gagasan supaya kita langsung tatap muka seperti ini," paparnya.