Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi berharap melalui kepariwisataan membangkit perekonomian.
Harapan tersebut melalui dia sampaikan kepada wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu (10/7) sehubungan Festival Budaya Sa-ijaan (FBS) di Kotabaru, 9 - 11 Juli 2021.
Meteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno secara virtual membuka FBS di "kota gunung bamega" Kotabaru (sekitar 300 kilometer tenggara Banjarmasin) itu, Jumat (9/7) malam.
Wakil rakyat dari Partai Golkar itu mengapresiasi pemerintah kabupaten (Pemkab) Kotabaru atas penyelenggaraan FBS yang bernuansa kepariwisataan tersebut.
"Kita apresiasi Pemkab Kotabaru yang berkomitmen dalam membangkitkan perekomian melalui sektor pariwisata," ujar laki-laki yang akrab dengan sapaan Paman Yani itu.
Menurut dia, kabupaten paling timur Kalsel atau "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru memiliki berbagai potensi wisata, mulai dari wisata bahari hingga alam pegunungan, serta seni dan budaya.
"Wisata bahari tersebut seperti wisata laut, wisata pesisir, snorkeling, wisata pulau-pulau, wisata pegunungan, air terjun, serta kekayaan seni dan budaya," ujarnya.
Karenanya dia mengingatkan seluruh masyarakat Kotabaru khususnya dan Kalsel pada umumnya agar selalu menjaga kelestarian alam dan bijaksana dalam mengeksplorasinya.
"Menjaga kelestarian itu penting supaya anak cucu kita nanti masih tetap bisa menikmatinya," tambah wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.
Selain itu, dia meminta pemerintah untuk membatasi perkebunan-perkebunan seperti kelapa sawit dan karet agar hutan tetap lestari.
"Kalau memang kawasan itu ditetapkan untuk perkebunan, silakan saja dimanfaatkan sesuai peruntukan, asalkan jangan membabat hutan yang dilarang untuk perkebunan seperti hutan lindung agar tetap lestari," lanjutnya.
Ia juga meminta destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan (Prokes) COVID-19 dengan baik, seperti membatasi jumlah pengunjung, menghindari kerumuman, menyediakan tempat mencuci tangan, sabun, hand sanitizer.
Selain itu, Pemkab Kotabaru melalui Satgas terus memantau perkembangan kasus COVID-19 agar bisa penanggulangannya secara dini buat memutuskan mata rantai penyebaran virus yang membahayakan nyawa manusia tersebut.
"Jika terjadi lonjakan kasus yang siginifikan di daerah tersebut, sebaiknya wisata ditutup dan dibuka kembali jika kasus sudah melandai. Hal ini sebagai upaya mewujudkan kepariwisataan aman di tengah pandemi COVID-19," pesannya.
"Alhamdulillah tadi malam (Jum'at 09/07), kami diundang Bupati Kotabaru menghadiri pembukaan Festival Budaya Saijan. Hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua karena acaranya masuk dalam rangkaian event nasional," demikian Paman Yani.