Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan mempertimbangkan menggelar perkuliahan tatap muka (PTM) secara total, yakni, kuliah teori maupun praktik pada September 2021.
Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan pada September mendatang akan dimulai semester baru atau semester ganjil di mana awal perkuliahan bagi mahasiswa baru juga, yang masuk di kampus vokasi terbesar di provinsi ini.
"Mudah-mudahan kasus COVID-19 di daerah kita terus melandai hingga September nanti, hingga mahasiswa baru kita juga yang lama mulai tatap muka kuliah di kampus," ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah mempersiapkan strategi perkuliahan tatap muka pada awal semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022 sehingga tetap memenuhi syarat protokol kesehatan.
"Harus betul-betul disiapkan, karena menyangkut ribuan mahasiswa yang ingin kuliah tatap muka," ujarnya.
Dia menyebutkan banyak mahasiswanya yang menyampaikan rindu terhadap kampus, sebab sudah lama harus mengikuti perkuliahan secara daring.
"Jadi beberapa mahasiswa yang ketemu saya, tanya, bapak kapan kita bisa kuliah ke kampus lagi, kami sudah rindu kampus, katanya, ini membuat saya juga sedih, moga pandemi ini cepat selesai," ujar Joni Riadi.
Sejauh ini, pihak kampus sudah menggelar perkuliahan tatap muka, yakni pada semester genap Tahun Akademik 2020/2021, namun hanya bagi mahasiswa yang harus mengikuti perkuliahan praktik.
"Kalau kuliah teori, tetap secara daring, tapi kalau praktik gelar tatap muka," ujarnya.
Ia menjelaskan kebijakan membuka pendidikkan tatap muka secara hati-hati, dengan hanya sebagian yang bisa mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi hanya yang kuliah praktik, itu pun dengan pembatasan peserta kuliah yang hadir atau pergantian," katanya.
Dia menjelaskan kuliah praktik di kampus Politeknik Negeri Banjarmasin ini menjadi yang terpenting, karena pendidikan vokasi yang mengedepankan keterampilan.
"Jadi kuliah di Politeknik Negeri Banjarmasin ini 60 persen itu praktik, hanya 40 persen teori," katanya.
Oleh karena praktik ini tidak bisa secara daring, ujarnya, sehingga harus digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat agar kompetensi mahasiswa tetap terjaga.
"Karena kampus kita terus berkomitmen menelurkan SDM berkualitas yang siap terjun ke dunia industri," katanya.