Balangan (ANTARA) - Jenis kayu besar yang ditaksir berusia ratusan tahun masih terlihat di Hutan Desa Panggung, kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ada dua pohon jenis kayu kusi yang besar di desa tersebut, seperti di seberang sungai pitap, dan di daerah tabat besar Kali Maraup, kata penduduk setempat, Senin, saat ANTARA Kalsel menyusuri kawasan hutan wilayah tersebut.
Kayu kusi sejenis kayu besi, tetapi kualitasnya masih dibawah kayu ulin, namun juga keras dan warna kayunya persis ulin.
Menurut penduduk setempat dua pohon besar yang merupakan warisan alam tersebut ditaksir berusia sekitar 300 tahun, dan garus tengahnya sekitar satu setengah meter, tetapi akar atau disebut penduduk setempat banir begitu besar.

Jenis pohon tersebut dipelihara lantaran menjadi tempat lebah besarang, dan pada musim tertentu puluhan lebah bersarang dan terlihat bergelantungan, hanya saja untuk mengambil madu dari sarang lebah tersebut tentu harus cekatan dan memiliki keberanian yang kuat, karena sangat tinggi.
Pada waktu dulu saat warga setempat sering melakukan permainan gasing, jenis kayu tersebut menjadi pilihan untuk dibuat gasing lantaran tingkat kekerasannya yang kuat, sehingga gasing tak mudah pecah walau harus dibenturkan antar gasing saat beradu permainan tradisional itu.
Antara Kalsel sendiri dipandu oleh penduduk setempat untuk mencapai dua lokasi tersebut, dan sempat berfoto di bawah pohon besar tersebut, hanya saja untuk mencapai pohon harus nekat masuk diantara rimbunnya tanaman rotan yang berduri hingga badan terkena duri rotan dan berdarah.
Di kawasan Tabat Besar atau kali meraup masih terlihat sarang lebah bergelantungan, dan tat kali pohon di pukul -pukul sebagian lebah bertebangan karena mungkin agak terganggu.
Diharapkan kedua pohon besar tersebut harus tetap terpelihara karena bisa menjadi objek penelitian dan objek pendidikan untuk generasi yang akan datang, karena belakangan ini sulit ditemui pohon besar yang sebesar itu.