Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mohammad Mahfud MD mengatakan bahwa kebatilan atau pihak yang salah tetapi terorganisasi dengan baik dapat mengalahkan pihak yang benar namun tak terorganisasi dengan baik.
"Bila yang hak (benar) tersebut tidak terorganisasi dengan baik, sementara yang batil terorganisasi secara baik," kata Mahfud pada pelantikan Pengurus Majelis Wilayah KAHMI Kalimantan Selatan periode 2015-2020, di Banjarmasin, Sabtu.
Oleh sebab itu, dia berharap KAHMI dapat melakukan penguatan organisasi kebenaran untuk mengalahkan kebatilah di Indonesia.
Menurut dia, ada tiga yang harus menjadi perhatian penguatan organisasi penyokong kebenaran, yaitu dasar, strategi, dan taktis. Sebagai organisasi Islam, maka dasar penguatan organisasi adalah ajaran Islam itu sendiri.
"Islam di sini dalam pengertian rahmatan lil alamin, yang isinya antara lain bukan cuma mengharuskan bernegara, tapi seperti menjaga NKRI," katanya.
Mengenai strategi, dia menyebutkan, di antaranya penegakan hukum dan keadilan. "Jika suatu negaran dan bangsa tidak dikelola dengan adil serta tanpa penegakan hukum, maka tinggal tunggu kehancuran," tegasnya.
Terkait taktis, menurut mantan Ketua Mahkaman Konstitusi (MK) tersebut, harus berdasarkan koridor yang benar dan tindakan yang terukur.
Ia mencontohkan dalam penyelesaian persoalan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri), maka bukan institusinya yang dihancurkan, tapi menindak oknum dari lembaga tersebut kalau memang melanggar hukum dan tak adil.
"Kalau bicara soal oknum, ada aturannya, dan pimpinan kelembagaan tersebut yang berwenang melakukan tindakan atau sanksi," kata Mahfud MD.
Sementara Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dalam sambutannya berharap KAHMI Kalsel dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan secara nasional, tertutama bagi daerah setempat.
Pengurus Majelis Wilayah KAHMI 2015-2020 sebagai Koordinator Presidium M Rifqinizamy Karsayuda, dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin.
Anggota presidium Samahuddin Muharram, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unlam dan Ketua KPU Kalsel, dan Ahmad Nor dari IAIN Antasari Banjarmasin.
Kepengurusan KAHMI Kalsel yang menggunakan sistem presidium itu hasil Musyawarah Wilayah 1 Januari2015, menggatikan sistem presidensial yang diketuai Akhmad Fauzi Aseri, kini Rektor IAIN Antasari Banjarmasin.
Hadir dalam acara pelantikan pengurus KAHMI Kalsel yang berlangsung di Mahligai Pancasila Banjarmasin itu Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat Muhammad Al Hamid.