Tapin (ANTARA) - Harga cabai rawit di Kabupaten Tapin, beberapa hari berangsur naik hingga mencapai Rp130.000 per kilogram.
"Kenaikan harga cabai secara berangsur sejak Januari 2021 hingga sekarang. Untuk jenis cabai lainnya harga relatif normal," kata Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Tapin, H Harliansyah, dilaporkan, Senin.
Dia menjelaskan, salah satu faktor penyebab melambungnya harga cabai, di antaranya sejak musim hujan hasil panen cabai petani di Tapin berkurang.
"Faktor yang mempengaruhi naiknya harga khususnya di Tapin banyak lahan pertanian yang terendam air, sehingga produksi menurun," ujarnya.
Biasanya, kebutuhan cabai rawit masyarakat Tapin disuplai dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah dan lainnya, namun pascabanjir banyak lahan yang terendam.
"Harganya cabai di pasar antara Rp100 ribu-Rp130 ribu/kg," kata seorang pedagang di Pasar Rantau, Noorhayu.
Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi menerangkan bahwa faktor cuaca membuat lahan menjadi basah dan terendam hal itu mengganggu proses jadwal tanam.
"Ada kenaikan bisa mencapai Rp110 ribu, sejak Desember hingga sekarang," ujarnya.
Jadwal tanam untuk sentral cabai rawit di Tapin, tepatnya di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah diperkirakan, April dan mulai panen antara Juli atau Agustus 2021.
"Ditempat kita sementara untuk cabai rawit hiyung basah tidak ada. Tapi kalau stok cabai kering untuk pruduksi abon cabai masih banyak," ujarnya.
Harga cabai rawit di Tapin tembus Rp130.000/kg
Senin, 8 Maret 2021 6:21 WIB