Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin atau biasa disingkat Poliban membuka enam jalur penerimaan mahasiswa baru akademik tahun 2021-2022 ini untuk sebanyak 19 program studi.
Menurut Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin Joniriadi di Banjarmasin, Kamis, ada beda jalur penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021--2022 ini.
Karena, kata dia, khusus untuk program studi sarjana terapan atau D4 bergabung dengan universitas negeri dalam jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Adapun untuk Program Studi D3, katanya, tetap dikoordinir Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia (FDPNI) lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) dan Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN).
Khusus kuota mahasiswa baru yang diterima Politeknik Negeri Banjarmasin pada tahun akademik 2021--2022 ini sekitar 1.000 orang.
Adapun enam jalur pemerintah siswa baru tersebut dengan jadwalnya sebagai berikut, jalur SNMPN dari 11 Januari hingga 19 Maret 2021. Kemudian jalur SNMPTN dari 15--24 Februari 2021, jalur prestasi dari 12--23 April 2021.
Selanjutnya, jalur SBMPN dari 15 Maret hingga 1 April 2021, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dari 10 Mei hingga 10 Juni 2021 dan jalur mandiri dari 21 Juni hingga 23 Juli 2021.
"Kami siap menampung siswa SMK, SMU dan MA di Indonesia, untuk menggapai cita-cita menjadi SDM yang ahli siap kerja di dunia industri," ujar Joniriadi.
Untuk informasi lebih lanjut bisa melalui website Poliban, yakni, www.poliban.ac.id.
Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru ini, Direktur Poliban Joniriadi beserta jajarannya dan staf Humas sudah mengikuti launching SNMPN dan SNMPTN secara daring pada 11 dan 15 Januari lalu.
Kegiatan yang diikuti Politeknik se-Indonesia tersebut serta diikuti pula perwakilan siswa se-Indonesia dibuka Dirjen Diksi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, Wikan Sakarinto.
Dipesankan Wikan, saat ini era bagi pendidikan vokasi untuk maju dan berkembang seiring dengan kebutuhan SDM. Link and match dengan dunia industri menjadi sebuah keharusan ditambah dengan kolaborasi dalam inovasi.
"Bagi adik-adik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, harus memiliki visi ke depan dan kekuatan karakter, tidak melulu harus memiliki kemampuan analitik," ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Benny Bandanadjaja mengatakan, betapa pemerintah mendukung pengembangan bidang vokasi, melalui beberapa program ke depan yang akan diluncurkan, seperti SMK D2 jalur cepat (fast track).
"Kami pun di kementerian sangat mendukung adanya proses seleksi di Politeknik ini. Karena dibutuhkan SDM yang unggul untuk memajukan vokasi kedepanya," kata dia.
Pendaftaran calon peserta melalui jalur SNMPN ini tidak dikenakan biaya sepeser pun karena semua biaya telah dibebankan pada anggaran pemerintah, demikian katanya.