Banjarmasin (ANTARA) - Warga tani Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdampak bencana banjir beberapa waktu lalu mengharapkan bantuan pemerintah.
"Harapan itu mereka sampaikan ketika saya reses, 1 - 8 Februari lalu," ujar anggota DPRD Kalsel H Asbullah AS SH di Banjarmasin, sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat, Rabu (10/2).
Menurut dia, harapan warga tani Kabupaten Banjar tersebut cukup beralasan karena usaha mereka terancam gagal tanam akibat bencana banjir.
"Kalau gagal tanam, maka otomatis akan gagal panen. Hal itu juga akan berdampak terhadap ketahanan pangan kita," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar tersebut.
Dalam hal pertanian tersebut, mereka mengharapkan bibit benih padi unggul yang mampu mengejar keterlambatan musim tanam karena terdampak banjir.
Selain itu, bantuan sarana produksi padi (Saprodi) lainnya agar hasil pertanian bisa maksimal, lanjut wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
"Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian yang lebih serius dari pemerintah, baik pemerintah kabupaten (Pemkab) Banjar maupun pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel dan pemerintah pusat," tegasnya.
Anggota DPRD Kalsel dua periode itu menambahkan, permasalahan lain warga masyarakat Kabupaten Banjar mengenai usaha perkebunan seperti tanaman jeruk mereka habis mati terdampak banjir.
"Masih banyak masalah yang terdampak banjir memerlukan penanganan lebih serius dan memerlukan uluran tangan pemerintah pusat. Sebab kalau mengandalkan APBD setempat tak akan mampu," lanjutnya.
Sebagai contoh sejumlah sekolah dan bangunan lain, serta infrastruktur yang rusak juga memerlukan penanganan yang prima, demikian Asbullah.