Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Dyan Pramono Effendy mengungkapkan, nilai tukar petani di provinsi itu pada Desember 2014 tercatat 98,47 atau turun 0,33 persen dibandingkan November 2014.
"Sebelumnya, keadaan nilai tukar petani (NTP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada November 2014 tercatat 98,80 atau turun 0,36 persen dibandingkan Oktober 2014," katanya di Banjarmasin, Jumat.
Ia menerangkan, turunnya NTP di Kalsel Desember 2014 itu karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami kenaikan sebesar 1,66 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan yang lebih besar yaitu 2.00 persen.
Dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian yang mengalami penurunan NTP, dan hanya dua subsektor mengalami kenaikan NTP pada Desember 2014.
Subsektor pertanian yang mengalami penurunan NTP di Kalsel pada Desember 2014, yaitu holtikultura turun 2,08 persen, peternakan 1,69 persen, dan perikanan turun 0,79 persen.
Khusus subsektor perikanan ini untuk nilai tukar nelayan (NTN) turun 79 persen, serta nilai tukar budidaya ikan (NTPi) turun 1,06 persen.
Sementara subsektor pertanian yang mengalami kenaikan yaitu tanaman pangan naik sebesar 0,72 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,08 persen.
Faktor lain yang turut mempengaruhi NTP Kalsel pada Desember 2014, yaitu terjadinya inflasi di pedesaan Kalsel sebesar 2,12 persen akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan 2,41 persen, makanan jadi naik 0,32 persen.
Selain itu, naiknya subkelompok perumahan sebesar 1,34 persen, sandang 0,15 persen, kesehatan 0,30 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,19 persen, serta subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 7,09 persen.
Sementara untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel pada Desember 2014 sebesar 102,64 atau turun sebesar 0,01 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.
Secara nasional pada Desember 2014, Provinsi Banten mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 0,71 persen, sebaliknya Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami penurunan NTP terbesar yaitu 2,45 persen.
 Bulan sebelumnya November 2014, secara nasional NTP mengalami kenaikan tertinggi Maluku Utara (Malut) sebesar 0,24 persen, sebaliknya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 2,02 persen.  Â