Banjarmasin (ANTARA) - Permintaan benih ikan air tawar di Balai Pembenihan Ikan Banjarmasin meningkatkan tajam dalam beberapa tahun terakhir baik dari Kota Banjarmasin maupun dari beberapa daerah di Kalimantan Selatan.
Staf Teknis Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan (UPT BBI) Banjarmasin Nanang setyawan di Banjarmasin Rabu mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya kewalahan memenuhi permintaan benih ikan pembudidaya ikan.
Menurut dia, dalam satu siklus selama dua bulan, balai benih ikan Kota Banjarmasin mampu memproduksi hingga 15 ribu benih, berupa ikan patin dan lele.
"Kami hanya mampu memproduksi hingga 15 ribu benih ikan, sementara permintaan masyarakat lebih dari itu," katanya.
Mengatasi hal tersebut, BBI mengajak warga untuk memproduksi benih ikan secara mandiri, dengan terlebih dahulu belajar ke UPT BBI Banjarmasin.
"Kepada warga yang tertarik melakukan pembenihan ikan secara mandiri, silahkan datang ke kantor UPT BBI, untuk belajar memproduksi benih ikan," katanya.
Menurut Nanang, secara ekonomi, produksi benih ikan lebih menguntungkan dari pada melakukan pembesaran ikan, sehingga usaha ini diyakini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Produksi benih ikan, selain resiko yang ditanggung peternak tidak terlalu besar, selain itu waktu yang diperlukan juga tidak terlalu lama.
"Produksi benih ikan juga relatif mudah, hanya memerlukan ketelatenan peternak," katanya.
Sedangkan untuk harga benih ikan umur dua bulan yang memiliki panjang antara empat sampai delapan sentimeter dijual dengan harga Rp300 - Rp400 per ekor.