Banjarmasin (ANTARA) - Sepekan sudah Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berjibaku sampah pasca banjir, sebab volumenya naik lebih 100 persen naik.
"Hari ini sudah hari ke enam penaggulangan sampah banjir, hari ini kita mulai dari TPS A Yani di sana ada tujuh truk tadi, nah ini yang kedua Jalan Lingkar Dalam, di sini sampai sekarang sudah 16 truk jumlahnya, bayangkan biasa normal di sini delapan truk," ujar Kabid Sampah DLH Kota Banjarmasin Marzuki, Senin.
Menurut dia, ini hanya contoh dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang kondisinya penuh sampah, rata-rata naik signifikan hingga 100 persen.
Pihaknya harus berjibaku menanggulangi sampah yang tidak henti datang tersebut agar tidak menimbulkan tumpukan yang lebih besar.
Sehingga, lanjut Jack, panggilan akrabnya, penanggulangan sampah pasca banjir ini dilakukan ekstra, seluruh armada yang dimiliki DLH dikerahkan, bahkan untuk memuat sampah di TPS itu menggunakan alat berat.
"Karena banyak rumah yang tenggelam, barang-barang yang rusak dan terendam tidak bisa digunakan lagi di buang ke TPS oleh masyarakat, hingga sampah banyak tersebut," terangnya.
Atas dasar hal itu Jack berharap, warga kota Banjarmasin yang terdampak banjir lebih bijaknya dapat memilah terlebih dahulu sampah rumah tangga dan sampah pasca banjir, untuk sampah rumah tangga dipersilahkan dibuang di TPS terdekat, namun beda dengan sampah pasca banjir, menurutnya agar warga ikut peran serta.
"Alangkah baiknya sampah pasca banjir ini, masyarakat ikut serta bersama-sama menanggulangi misal dengan cara swadaya agar dapat membuang langsung ke TPA, bisa lewat RT dan Lurah masing-masing," pesannya.
Disisi lain DLH Banjarmasin Turut menghimbau kepada semua warga Kota Banjarmasin dalam pengelolaan sampah pasca banjir, yakni, sebagai berikut:
Pertama, sampah hendaklah dipisahkan antara sampah rumah tangga (dapur) sehari dengan sampah akibat banjir seperti perabotan, sampah gotong royong dan lainnnya.
Kedua, kata Jack, sampah hendaklah dibungkus dengan rapi dan tertutup, ketiga sampah yang dibuang ke TPS adalah sampah rumah tangga sehari hari seperti sisa dapur dan sejenisnya.
Untuk keempat, lanjut dia, terhadap sampah dampak banjir dikumpulkan disuatu tempat dikordinator RT untuk di angkut dengan mobil angkutan khusus dengan harapan ada swadaya masyarakat langsung di angkut ke TPA Basirih.
"Yang kelima atau terakhir, mengingat keterbatasan baik itu kapasitas sarana dan petugas maka diperlukan kerjsama semua pihak untuk mengatasi sampah dalam upaya penanganan darurat banjir," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, volume sampah di Kota Banjarmasin pada waktu biasa, sebelum musibah banjir yang terjadi sejak 14 Januari 2021, sekitar 600 ton per harinya.
Sampah Kota Banjarmasin tidak hanya terbuang di TPS hingga ke TPA Basirih, namun ada unit-unit pengelolaan, seperti lebih 10 TPS 3R dan hampir 200 unik bank sampah.
Sepekan sudah DLH Banjarmasin berjibaku sampah yang naik 100 persen
Senin, 1 Februari 2021 14:54 WIB