Tanjung (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Tabalong AKBP M Muchdori mengingatkan warga untuk tidak melakukan penimbunan Bahan Bakar Minyak disaat terjadi kelangkaan.
“Saya harap warga tidak melakukan penimbunan dan memanfaatkan kelangkaan BBM untuk menaikkan harga," jelas Muchdori.
Hal ini disampaikan Kapolres terkait kelangkaan beberapa jenis BBM karena proses pengiriman ke 'Bumi Saraba Kawa' terganggu akibat akses jalan tidak bisa dilewati pasca banjir.
Selanjutnya mengantisipasi oknum penimbun BBM jajaran Polres Tabalong melakukan pengamanan di sejumlah SPBU.
Jika ada oknum melakukan penimbunan serta menaikkan harga pihak kepolisian akan memberikan sanksi tegas.
"Masyarakat pun bisa melapor ke aparat jika menemukan oknum penimbun BMM," tambah Muchdori.
Saat ini pemerintah dan pihak SPBU sudah melakukan kordinasi terkait proses pengiriman BBM yang mengalami keterlambatan karena kendala akses jalan.
Sebagai informasi pengiriman BBM saat ini menggunakan kapal Feri dari pelabuhan Trisakti Banjarmasin ke jalan Hauling Tapin kilometer 71.
Sehingga waktu tempuh pengiriman memakan waktu dua hingga empat hari dikarenakan mengantri di kapal Feri serta di depot Pertamina.
Ada empat SPBU di Kabupaten Tabalong yang stok BBM kosong yakni SPBU Gunung Batu, Mahe, Laburan dan Kasiau.
Pihak SPBU pun menerapkan pembatasan pembelian maksimal BBM kepada konsumen.
Kondisi ini pun memicu kenaikan harga BBM eceran masing - masing pertalite Rp10 ribu menjadi Rp11 ribu per liter dan Pertamax Rp11 ribu naik menjadi Rp 12 ribu.