Banjarmasin (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan partisipasi pemilih pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) provinsi tahun 2020 ini naik sekitar 0,33 persen dari Pilkada tahun 2015.
"Kalau Pilkada 2015 lalu partisipasi pemilih 66,34 persen, sekarang hitungan sementara kita partisipasinya 66,67 persen, atau naik 0,33 persen," ujar anggota KPU Kalsel Edy Ariansyah di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, ini menjadi apresiasi tersendiri meski di tengah tantangan pandemi COVID-19 dan cuaca hujan di sebagian daerah pemilihan pada 9 Desember lalu.
"Antusias masyarakat kita apresiasi dari kesabaran masyarakat menggunakan hak pilih," tuturnya.
Menurut dia, dari 13 kabupaten/kota, Kabupaten Balangan yang tertinggi partisipasi pemilihnya di Kabupaten Balangan, Kabupaten Tanah Bumbu, lalu Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Banjar.
Dia mengakui target partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 ini yang dipatok 79 persen tidak terpenuhi.
"Itu target sebagai pemantik semangat jajaran kita untuk memaksimalkan sosialisasi pendidikan pemilih dan meningkatkan kualitas demokrasi," tutur Edy.
Tetapi tentunya, pesta demokrasi ini merupakan hak bukan kewajiban bagi pemilih, sehingga kesadaran yang dikedepankan untuk sama-sama memilih pemimpin yang sesuai hati nurani.
Ketua KPU Kalsel Sarmuji juga mengatakan bahwa partisipasi pemilih turun dari Pilpres dan Pileg 2019 lalu ada beragam faktor, yang utama tentunya faktor pandemi COVID-19, di mana masih banyak masyarakat yang khawatir ke tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu karena cuaca, ujarnya, di sebagian daerah terjadi hujan pada saat pencoblosan tersebut.
"Ada juga alasannya yang kita tanya kenapa masyarakat tidak memilih, seperti di Kabupaten Barito Kuala itu, karena cuaca yang tidak panas, banyak masyarakat yang pergi ke sawah, tidak sempat lagi ke TPS," ujarnya.
"Bahkan di Balangan, karena harga karet lagi naik, petani di sana pagi-pagi sudah pergi ke kebun karet, datang kelelahan hingga malas pergi ke TPS, tapi ada juga alasan lain," ujarnya.
Pilkada Kalsel tahun 2020 diikuti dua pasangan calon, yakni, nomor urut 1 adalah pasangan H Sahbirin Noor dan H Muhidin, kemudian nomor urut 2 adalah Prof H Denny Indrayana dan H Difriadi Derajat.
KPU Provinsi Kalsel pada 17-18 Desember 2020 menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalsel 2020 di Hotel Golden Tulip Banjarmasin.