Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Sejumlah desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan terisolasi akibat musim kemarau.
Seorang dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, dr Farida di Amuntai, Kamis mengatakan, aliran sungai rawa yang menjadi satu-satunya lintasan transportasi masyarakat untuk bepergian mulai surut dan mengering, sedangkan sarana jalan darat belum tersedia.
Beberapa desa yang terisolasi, yakni Desa Longkong dan Telaga Mas di Kecamatan Danau Panggang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menerima laporan bahwa di Desa Longkong warga yang tengah sakit keras dan ibu mau melahirkan yang mau dirujuk ke Puskesmas dan rumah sakit, terpaksa dibawa menggunakan tandu dari desa menuju jalan raya terdekat.
Dari jalan raya tersebut, pasien baru bisa diangkut menggunakan mobil menuju ke ibu kota kecamatan.
Informasi dari pejabat Dinkes Hulu Sungai Utara (HSU) menyebutkan, telah masuk laporan dari Puskesmas Danau Panggang tentang pasien penderita hipertensi, yang harus di rujuk ke puskesmas terpaksa di tandu beberapa orang warga dan kerabatnya dari Desa Longkong.
"Warga terpaksa membawa pasien penderita hipertensi menggunakan tandu berjalan kaki dari desa mereka menuju jalan raya berjarak sekitar tiga kilometer," kata Faridah.
Selain itu, kata Faridah, terdapat pula kasus ibu hamil mau melahirkan yang terpaksa dibawa dengan menggunakan tandu, karena tidak ada jalan darat yang bisa dilewati mobil.
Mengetahui fenomena ini, tidak banyak yang bisa diperbuat pihak puskesmas kecuali hanya menyediakan sarana mobil ambulans untuk membawa pasien yang dirujuk ke puskesmas hingga ke rumah sakit di Kota Amuntai.
Faridah mengatakan, Dinkes HSU sudah mengusulkan agar Dinas Pekerjaan Umum membuatkan sarana jalan darat di desa terpencil agar saat musim kemarau tiba warga tidak kesulitan bepergian ke desa lain.
"Memang sempat dibangun titian di Desa Sarang Burung di Kecamatan Danau Panggan namun sarana titian itu, belum menjangkau seluruh kawasan desa sehingga warganya masih mengalami kesulitan saat musim kering seperti saat ini," kata Faridah.
Usulan Dinkes HSU yang dituangkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) hingga kini belum terealisasi, sehingga Faridah mengusulkan agar di desa-desa terpencil segera dibangun Pos kesehatan desa (Poskesdes) untuk mengantisipasi warga yang butuh layanan kesehatan atau rujukan.
Sayangnya kesediaan Pemda HSU melalui Dinkes untuk membangun Poskesdes ini masih terkendala pembebasan lahan milik warga desa setempat.
"Peran kepala desa sangat diharapkan untuk membantu pembebasan lahan ini sehingga pemda bisa membangunkan Poskesdes berikut menyediakan tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan desa" tuturnya.
Saat ini, kata Faridah, hanya Desa Sarang Burung yang sudah memiliki Poskesdes, sedangkan dua desa lainnya yakni Desa Longkong dan Telaga Mas belum memiliki Poskesdes.
Namun keterisoliran beberapa desa di Kecamatan Danau Panggang selama musim kemarau berlangsung ini ternyata tidak terjadi di Kecamatan Paminggir yang lokasinya lebih jauh ke dekat perbatasan wilayah Kalimantan Tengah.
Pasalnya, aliran sungai yang ada di perairan rawa menuju Kecamatan Paminggir masih bisa dilewati angkutan air, seperti perahu motor dan speedboat, kecuali apabila kawasan perairan rawa tertutup kumpulan tanaman eceng gondok.
"Saya rasa untuk wilayah Kecamatan Paminggir yang lebih jauh dari ibu kota kabupaten masih cukup aman selain memiliki puskesmas sendiri juga seluruh desanya sudah memiliki tenaga bidan desa," kata Faridah.