Jakarta (ANTARA) - Warga RT 05/RW 07 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta, beserta relawan membentuk formasi "rantai manusia" saat kerja bakti membersihkan lumpur dan sampah di permukiman terdampak banjir pada Minggu.
"Rantai manusia" sepanjang kurang lebih 500 meter itu mengular dari titik dekat bantaran Kali Ciliwung menanjak sampai dekat jalan raya. Formasi itu dibentuk agar lumpur yang diserok dari permukiman warga mudah diangkut ke atas.
Truk pengangkut tidak dapat turun ke bawah karena jalanan masih licin dan berlumpur.
Di saat warga dan relawan yang membentuk "rantai manusia", sejumlah mahasiswa juga ikut bekerja bakti membantu warga membersihkan lumpur dan sampah bekas banjir.
"Saya datang ke sini inisiatif pribadi mengikuti instruksi Pak Gubernur (Anies Baswedan) untuk ikut kerja bakti. Sebenarnya lebih didorong rasa kasihan juga terhadap warga yang kesusahan membersihkan lumpur dan sampah yang menggunung," kata Giska, 18, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat ditemui di Rawajati.
Giska datang bersama belasan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah lainnya yang tinggal di sekitar Rawajati. Buat dia, turun ke jalan untuk bekerja bakti merupakan wujud solidaritas terhadap para korban.
Kerja bakti di Rawajati dimulai sejak pukul 06.00 WIB, dipimpin oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji. Sekitar 700-800 orang dari berbagai elemen masyarakat yang turun ke daerah terdampak banjir di Rawajati untuk mengikuti kerja bakti.
"Walaupun masih musim penghujan kita tetap melakukan pembersihan di wilayah terdampak banjir. Banyak lumpur dan sampah dan hari ini kita berupaya melakukan pengangkatan material itu," kata Isnawa yang turun lengkap dengan baju lapangan serta sepatu boots.
Selang beberapa jam kegiatan kerja bakti berlangsung, Wali Wota Jakarta Selatan Marullah Matali juga datang untuk kerja bakti dan memeriksa kerusakan rumah korban banjir di Rawajati.
Usai meninjau selama kurang lebih dua jam, Marullah mendatangi daerah terdampak banjir di Bintaro, Jakarta Selatan.
Banjir merendam pemukiman warga di sejumlah wilayah Jakarta sejak malam pergantian tahun (31/12/2019) sampai Rabu (1/1/2020). Air mulai surut sejak Kamis (2/1), menyisakan endapan lumpur dan sampah.
Umumnya, warga membutuhkan waktu 3-7 hari untuk membersihkan endapan lumpur. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan seluruh elemen masyarakat untuk bekerja bakti mulai pukul 06.00 WIB, Minggu, agar lumpur dan sampah bekas banjir dapat lebih cepat dibersihkan.