Kandangan (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Selatan (HSS) Tuan Guru Haji (TGH) H Muhammad Riduan Basri akrab dipanggil Guru Kapuh, menyampaikan tentang situasi di dunia saat ini, sangat memprihatinkan bagi umat Islam yaitu pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai sebuah penghinaan bagi Rasulullah.
Ia mengatakan, di saat umat Islam bergembira menyambut bulan kelahiran nabi dengan peringatan maulid, di lain sisi ada yang membuat prihatin dan bersedih mengapa nabi yang begitu dicinta masih dibenci, dan dihinakan oleh orang lain dalam bentuk karikatur.
Baca juga: Dikunjungi bupati dan forkopimda, Ketua MUI HSS harapkan sinergitas terus terjalin
"Sebuah olok-olok dalam bentuk karikatur nabi itu tentu sesuatu yang salah, namun perlu juga ditelaah dipandang dari sisi lain jangan-jangan semua peristiwa ini ada keterlibatan atau kesalahan dari orang Islam sendiri," katanya, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara virtual dari Pendopo Kabupaten, Senin (2/11).
Dijelaskan dia, ada sebuah perkataan dai ulama besar Timur Tengah, bahwa Islam itu tertutup oleh orang-orang Islam itu sendiri, artinya Islam yang sebenarnya, Islam yang indah, Islam yang mulia yang agung.
Namun kemudian tertutup oleh orang Islam itu sendiri yang kelakuannya tidak menggambarkan keadaan agama Islam yang sebenarnya, sehingga orang menilai Islam negatif karena kelakuannya itu.
Baca juga: Baznas HSS periode 2015-2020 capai penerimaan Rp17 miliar lebih
Dari kasus inilah menurut dia, maka perlu intropeksi dan memperbaiki diri di saat momentum peringatan maulidirrasul, untuk kembali menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan.
"Jadi kelakuan sebagai umat Islam ini haruslah sesuai dengan gambaran kelakuan Rasulullah, tetapi bila kita jauh dengan tuntunan Rasulullah, kelakuan kita tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah, maka orang lain akan mengira kelakuan kita itu sama dengan yang dilakukan Rasulullah,” katanya.
Guru Kapuh prihatin dan sedih adanya karikatur hinakan Nabi Muhammad SAW
Senin, 2 November 2020 19:38 WIB
Dari kasus inilah menurut dia, maka perlu intropeksi dan memperbaiki diri di saat momentum peringatan maulidirrasul, untuk kembali menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan,