Banjarmasin (ANTARA) - Warga masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) bukan cuma mengeluh, tetapi juga mengkhawatirkan tiang listrik milik PLN yang condong bisa menimbulkan bahaya.
Keluhan atau kekhawatiran itu dari warga masyarakat Desa Tambansari Baru, Kecamatan Tamban yang mereka sampaikan kepada anggota DPRD Kalsel H Hasanuddin Murad SH saat reses di daerah pertanian pasang surut Batola, 27 - 31 Oktober lalu.
Pasalnya tiang listrik jaringan milik PLN itu posisinya kian mengarah ke tengah sungai sehingga menjadi keluhan serta kekhawatiran warga Desa Tamban Sari Baru (sekitar 35 kilometer barat Banjarmasin) tersebut.
Di hadapan mantan Bupati Batola dua periode tersebut, warga mengungkapkan bahwa bergesernya tiang listrik milik PLN itu terjadi akibat tanahnya terkikis arus aliran air Sungai Tamban.
Keadaan tersebut sudah lama warga laporkan ke petugas PLN Cabang Marabahan, ibu kota Batola (sekitar 45 kilometer barat Banjarmasin), namun hingga sekarang belum ada tanggapan.
Warga masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar RT 4 dan RT 5 Desa Tamban Sari Baru khawatir bila dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan bahaya bagi keselamatan warga setempat, terlebih saat hujan lebat disertai angin, kabelnya bisa putus dan menakutkan warga.
“Kami berharap, pak Hasanuddin Murad dapat memperjuangkan keluhan kami terkait masalah tiang listrik milik PLN yang semakin condong itu”, ujar seorang perwakilan warga masyarakat setempat.
Menanggapi keluhan konstituennya, politikus senior Partai Golkar tersebut mengatakan, persoalan tiang listrik itu memang sudah lama diketahui dan disampaikan ke pihak PLN, bahkan sejak dirinya menjadi Bupati Batola dua periode, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.
Meski demikan, anggota Komisi l Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel yang juga mantan anggota DPR RI itu berjanji akan menindaklanjuti dan meneruskan harapan warga Desa Tamban Sari Baru ke komisi yang membidangi.
“Saya akan sampaikan ke teman-teman di Komisi lll Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel bahwa kondisinya sangat mengkhawatirkan dan membahayakan masyarakat apabila itu sampai roboh," ujar wakil rakyat kelahiran 1957 berbintang Libra tersebut.
"Karena Komisi DPRD Kalsel yang mempunyai hubungan kerja dengan PLN atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi jasa ketenagalistrikan itu," demikian Hasanuddin Murad.
Pertemuan wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola dengan warga Tambansari Baru itu sendiri, Jumat (30/10), tambah Ricky, staf Humas Sekretariat DPRD provinsi tersebut melalui WA.
Warga Batola khawatirkan tiang listrik condong timbulkan bahaya
Senin, 2 November 2020 6:22 WIB