Banjarmasin (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menyebutkan debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin yang akan berlangsung tiga kali mengangkat tiga tema.
Ketua KPU Kota Banjarmasin Rahmiyati Wahdah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, mengatakan tiga tema yang diusung pada debat terbuka cawali-cawawali tersebut, pertama tentang visi dan misi pasangan calon.
Kemudian yang kedua, menyelaraskan kebijakan pembangunan perkotaan antara pemerintah kota dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Adapun yang ketiga bertema peningkatan kualitas hidup masyarakat dan penanganan COVID-19," ucap Rahmiyati Wahdah.
Sebagaimana sudah terjadwal, gelar debat terbuka cawali-cawawali yang pertama pada tanggal 30 Oktober, debat kedua pada 10 November, dan debat ketiga pada 22 November.
Dia menegaskan, cawali-cawawali wajib mengikuti debat yang diselenggarakan KPU ini, sebab jika tidak akan dikenakan sanksi, yakni diumumkan ke publik tidak ikut debat, kemudian iklan kampanyenya yang difasilitasi KPU dicabut.
"Terkecuali ada halangan yang memang tidak bisa dihindari," ujarnya.
Dia mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 ini, yang hadir di arena debat sangat terbatas, yakni hanya pasangan calon dan empat orang tim suksesnya yang diundang hadir.
"Saat debat itu tidak boleh membawa Alat Peraga Kampanye (APK), tidak boleh juga ada yel-yel," katanya.
Dia meminta semua pasangan calon tidak memobilisasi pendukung ke acara debat, sebab semua harus menaati protokol kesehatan menghindari penularan COVID-19.
"Masyarakat tidak usah datang ke tempat debat, sebab semua harus mencegah penularan virus corona," katanya.
Pilkada Banjarmasin 2020 diikuti empat pasangan calon, yakni, nomor urut 1 H Haris Makkie dan Ilham Noor, nomor urut 2 H Ibnu Sina dan H Arifin Noor, nomor urut 3 H Khairul Saleh dan Habib Muhammad Ali Alhabsy, dan nomor urut 4 Hj Ananda dan H Mushaffa Zakir.
Debat cawali-cawawali Banjarmasin angkat tiga tema
Minggu, 18 Oktober 2020 9:06 WIB
Adapun yang ketiga bertema peningkatan kualitas hidup masyarakat dan penanganan COVID-19,