Tapin (ANTARA) - Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Tapin serahkan enam ribu bibit ikan air tawar jenis betok atau lebih dikenal dengan ikan papuyu di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara.
Kepala Dinas Perikanan Pemkab Tapin, Parianata mengatakan selain 6 ribu bibit ikan betok, juga di serahkan bantuan bioflok dengan diameter 3 meter, dan pendampingan atau pengawas ini merupakan bantuan sosial perusahaan atau CSR.
"Yang kita serahkan ini merupakan bantuan atau CSR perusahaan tambang yakni PT KPP dan PT Hasnur," ujar Kadis Perikanan di Desa Sungai Puting, Kamis (1/10).
Dijelaskan Parianata, pengembangan dan budidaya ikan dengan nama ilmiah Anabas Testudineus ini merupakan pilot project pengembangan ikan air tawar di Kabupaten Tapin.
"Nantinya bantuan yang kita serahkan ke BUMDes Sungai Puting ini akan jadi pilot project pengembangan ikan air tawar jenis ikan Pepuyu," ujarnya.
Dikataknnya, ikan Papuyu dipilih untuk sebagai komoditas lanjutan sistem bioflok, karena ikan Betok termasuk kelompok herbivora. Sehingga proses pembesarannya lebih cepat.
Selain itu, Ikan Betok atau Papuyu merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki daya tahan serta kemampuan adaptasi yang bagus, dan mampu bertahan pada kondisi air yang sedikit dan tidak memiliki sifat kanibal, sehingga minimnya resiko ikan mati.
"Untuk masa panen sendiri diperkirakan selama delapan bulan, dengan rata - rata harga perkilonya di pasaran dari Rp20-40 ribu rupiah," ujarnya.
Kepala desa sei puting hairinor menerangkan budidaya ikan papuyu dengan sistem bioflok ini rencananya akan dijadikan BumDes desa Sei Puting, dan juga untuk melestarikan ikan lokal yang saat ini sudah mulai punah.
"Bioflok akan dijadikan BUMDes Sungai Puting, untuk menambah pendapatan asli desa," ujarnya.
Sebelumnya Pemkab Tapin juga sudah berhasil dalam pengembangan dan budidaya ikan Gabus atau ikan Haruan di Desa Pabaungan Pantai Kecamatan Candi Laras Selatan.